guru berkarya

Metode Bermain Peran Efektif dalam Membangun Sikap Sopan Santun Siswa

Editor: Editor Bisnis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti Werdiningsih, S.Pd., AUD. Guru TK Negeri Pembina Kabupaten Kendal

Oleh: Siti Werdiningsih, S.Pd., AUD. Guru TK Negeri Pembina Kabupaten Kendal

Sikap sopan santun merupakan budaya leluhur bangsa ini. Sikap ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai hormat menghormati sesama dalam kehidupan sehari-hari, yang muda menghormati yang tua, dan yang tua menghargai yang muda. Saat ini sikap sopan santun sudah jarang kita temui dalam diri siswa. Hilangnya sikap sopan santun sebagian siswa merupakan salah satu dari sekian penyebab kurang terbentuknya karakter. Tidak terpeliharanya sikap sopan dan santun ini dapat berdampak negatif terhadap budaya bangsa Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kehidupan yang beradab. Budaya sopan santun dapat diawali dari rumah, dan dilanjutkan di sekolah. Peran orang tua maupun wali serta guru, kerja sama antara orang tua dan guru serta sekolah yang harus dijalankan dengan baik. Artinya sikap dan budaya sopan santun ini tidak bisa kita berikan hanya di rumah atau di sekolah saja, begitu juga di sekolah tidak cukup dengan guru saja, tetapi semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk melatih agar sikap tersebut tumbuh dan berkembang menjadi jati diri generasi anak bangsa yang bukan hanya cerdas pengetahuan tetapi juga memiliki karakter sopan santun yang berakhlak mulia. Sopan santun di sekolah bisa diwujudkan dalam berbagai hal, seperti sopan dalam berbicara, berpakaian dan berperilaku.

Mengingat pentingnya manfaat sikap sopan santun sejak dini, maka guru di TK Negeri Pembina Kabupaten Kendal memiliki “standarisasi khusus” untuk memmbangun karakter tersebut sejak dini. Indikator dari sikap sopan santun yang dimaksud antara lain: menghormati orang yang lebih tua, menerima sesuatu dengan tangan kanan, tidak berkata-kata kotor dan kasar tidak meludah di sembarang tempat, tidak menyela pembicaraan, berpakain rapih, memberi salam setiap berjumpa dengan guru.

Salah satu upaya konkrit guru dalam membangun sikap sopan santun siswa sejak dini adalah melaksanakan metode belajar bermain peran secara ideal. Bermain peran merupakan suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung untuk memerankan suatu cerita pada kehidupan nyata. Bermain peran berpengaruh terhadap kemampuan berbicara dan motivasi belajar siswa serta membentuk karakter positif sesuai peran yang dimainkan siswa. Bermain peran memiliki tujuan tertentu ketika dilakukan oleh anak. Azam (2016) menegaskan dalam pelaksanaan metode bermain peran anak bisa menyembangkan berbagai aspek perkembangan yaitu, kgnitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, dan seni.

Djamarah (2010) menandaskan kelebihan dari metode bermain peran antara lain: siswa dapat melatih diri untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan; siswa menjadi terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif; bakat yang ada dalam diri siswa dalam bidang bermain peran dapat dipupuk sehingga memungkinkan berkembangnya seni drama dari sekolah; melatih kerja sama antar pemeran drama sehingga dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya; Siswa memiliki kebiasaan untuk menerima dan berbagi tanggung jawab dengan sesamanya; bahasa lisan siswa dapat dibina atau dilatih menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.

Berdasarkan paparan di atas bisa dikuatkan asumsi bahwa metode bermain peran yang dilaksanakan secara ideal sesuai dengan langkah-langkah yang baku secara efektif dapat membangun sikap sopan santun pada diri siswa sejak dini.

Berita Terkini