Berita Regional

Tak Hanya Tas dan Jam Tangan Mewah, Mobil Indriana yang Dibunuh Caleg juga Diambil, Bilangnya Minjam

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban pembunuhan di Bogor Indriana Dewi Eka Saputri, kerap bergaya mentereng.

"Katanya pinjam, tapi sama BPKB-nya," kata Eko dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.
Biasanya mobil Brio tersebut selalu diparkir di dekat rumah.

Padahal mobil tersebut baru dibeli Indriana Dewi Eka Saputri pada tahun 2022.

"Warga bilang sudah dijual. Belum lama dibeli. Biasa parkir dekat kantor kelurahan," kata Eko.

Didot dan Indriana diketahui sama-sama bekerja sebagai marketing atau broker di perusahaan yang sama.

Eko bercerita, Indriana sempat membantu Didot agar bisa naik jabatan.

"Korban dan pelaku satu pekerjaan. Mereka broker," kata Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan.

Setelah mendapatkan semua itu, Didot Alfiansyah justru memilih bersama Devara Putri Pradana.

Devara tak mau menerima Didot begitu saja.

Ia tak sudi bila Indriana masih membayangi hidup Didot.

"'Saya enggak mau kalau dia masih ada di dunia ini. Seterusnya terserah mau dibunuh atau apa, intinya saya gak mau dia ada di dunia ini'," kata Kombes Surawan menirukan ucapan Devara.

Didot lantas membujuk rekannya, Reza dengan iming-iming uang Rp 50 juta untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri.

Sebelum dibuang di Banjar, Didot dan Reza mempreteli jam Rolex dan tas Louis Vuitton milik Indriana.

Mereka menjual dua barang mewah hanya dengan harga Rp 54 juta.

Walau begitu Didot dan Devara justru masih berhutang pada Reza sebagai eksekutor pembunuh Indriana.

"Yang diberikan Rp 15 juta tunai dan handphone senilai Rp 8 juta. Jadi sekitar Rp 23 juta yang baru diberikan para pelaku (Reza)," jelas Kombes Surawan.

Sementara untuk pemerasan, kini akan menjadi bahan pendalaman bagi polisi terhadap tersangka Didot.

"Untuk motif pemerasan sementara belum ada. Tapi akan kami dalami," kata Kombes Surawan.

( TribunnewsBogor.com )

Berita Terkini