TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kudapan intip ketan khas Kudus hanya keluar pada satu minggu dalam satu tahun. Kudapan ini berbahan dasar ketan dan parutan kelapa dengan rasa yang gurih dan legit.
Intip pada umumnya memiliki tekstur keras. Untuk intip ketan ini, teksturnya lembek.
Makanan ini hanya muncul pada momen tradisi Dandangan yakni sebuah tradisi yang diadakan di Kabupaten Kudus untuk menandai dimulainya ibadah puasa pada bulan suci ramadan.
Tradisi tersebut digelar seperti layaknya pasar rakyat. Beragam kuliner berupa makanan dan minuman juga meramaikan tradisi ini.
Intip Ketan menjadi sangat spesial karena tidak setiap hari bisa dijumpai.
Baca juga: Puluhan Santri Jepara Lakukan Tari Sufi, Sambut Bulan Ramadan
Baca juga: Jadwal dan 3 Tahapan Sidang Isbat Awal Ramadhan 2024
Jajanan tersebut dapat ditemui di sepanjang jalan Sunan Kudus.
Satu di antara pedagang intip ketan yakni Elvina Kristina sebagai generasi ke 4 penjual Intip Ketan.
“Intip ketan dijual cuman waktu dandangan saja. Kalau hari biasa tidak ada, makannya yang menjadikan khasnya tradisi ini ya jajanan ini," ucapnya, Jumat (8/3/2024).
Kudapan khas tradisi dandangan ini selalu menjadi klangenan warga Kudus saat menjelang bulan ramadan.
Elvina mengatakan dalam sehari dirinya bisa menjual 8 kg ketan yang habis seketika.
"Sehari itu bawa 8 kg sudah laris manis, habis terjual. Alhamdulillah jadi berkah," ujarnya.
Setiap pembeli yang datang, dengan cekatan Elvina dengan cekatan membuat pesanan.
Elvina hanya butuh waktu 3 menit saja untuk menjadikan satu hidangan.
Tidak ada minyak dalam proses pembuatan.
Ketan yang dicampur parutan kelapa langsung dituang di atas wajan dengan perapian kecil dari kompor gas.