TRIBUNJATENG.COM - Warga Desa Wolokota, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), hidup tanpa penerangan listrik.
Kondisi itu sudah berlangsung puluhan tahun.
Setiap malam warga hanya bisa mengandalkan lampu minyak tanah.
Baca juga: Kisah Pilu Pasutri Hidup di Pedalaman, Kehilangan Anak dalam Perjalanan ke Puskesmas Sejauh 10 Km
Lampu-lampu itu terbuat dari kaleng bekas yang dilengkapi sumbu.
Kaleng itu diisi dengan minyak tanah.
Kemudian menunggu beberapa saat sampai minyak tanah naik hingga ke puncak sumbu lalu dinyalakan.
Kondisi ini pun berdampak terhadap para siswa di desa itu.
Kristin (12), seorang siswa Sekolah Dasar (SD) mengaku kesulitan saat belajar malam hari.
Setiap kali mengerjakan tugas dan membaca, ia terpaksa mendekat ke sumber cahaya.
Hal tersebut membuatnya tidak nyaman, sebab asap lampu minyak tanah sangat berpengaruh terhadap pernapasan.
“Dari kelas 1 sampai 5, saya belajar pakai lampu minyak tanah.
Saya kadang pergi belajar di keluarga yang rumahnya di kota.
Di sana ada listrik.
Di sana saya bisa belajar dengan nyaman,” ucap Kristin, Sabtu (9/3/2024).
Kristin berharap pemerintah bisa membangun jaringan listrik ke desanya.