"Ada benjolan dan memar," katanya.
Atas rekomendasi dokter psikiater, kata AKBP Muhammad Firdaus, pihaknya membawa SNF ke IGD RS Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kami sudah bawa ke sana. Sekarang dalam perawatan," katanya.
Diketahui bahwa SNF menusuk anaknya sendiri sebanyak puluhan kali.
Anaknya ditemukan bersimbah darah di lantai 2 rumahnya.
Dari hasil pemeriksaan psikologis, kata Firdaus, SNF terindikasi mengidap gangguan kejiwaan skizofrenia.
"Dari hasil psikologi, tersangka ini terindikasi skizofrenia," jelasnya.
Tingkah aneh SNF memang sudah terlihat sehari sebelum pembunuhan, tepatnya pada Rabu (6/3/2024).
SNF mendadak ke Bandara Soekarno-Hatta membawa dua anaknya yang masih kecil.
Pada petugas wanita tersebut mengatakan hendak pergi ke Mekkah, tapi tidak membawa paspor dan tiket pesawat.
Akhirnya petugas menghubungi suami SNF, MAF yang saat itu sedang di Kota Medan.
Oleh suaminya SNF difasilitasi pulang ke Bekasi dengan menginap di hotel lebih dulu.
Temuan polisi, SNF cek in pukul 23.00 WIB lalu cek out pukul 03.00 WIB.
Ia diduga membawa dua anaknya pulang jalan kaki dari hotel.
Barulah sesampainya di rumah SNF memberi kabar bahwa anaknya sudah tiada.
"Sudah di surga," kata SNF ditirukan AKBP Muhammad Firdaus. (TribunnewsBogor.com)