Jumlah ini turun drastis dari perolehan tujuh kursi pada Pileg 2019 lalu.
Dengan hanya empat kursi DPRD, Partai Golkar memerlukan lima kursi lagi untuk bisa mengusung kadernya dalam Pilkada.
Koalisi partai menjadi syarat utama bagi Golkar jika ingin kadernya bersaing menjadi kepala daerah.
Mawahib mengakui bahwa perolehan kursi Golkar di DPRD Kudus cukup memprihatinkan.
Namun, hal ini menjadi tantangan bagi Golkar untuk berjaya di Kota Kretek.
"Kami merasakan kursi di DPRD Kudus sebagai sebuah cobaan dan tantangan. Di tempat lain, meski kursi DPRD rendah, hasil Pilkadanya bisa meningkat," katanya.
Di sisi lain, Mawahib menjelaskan bahwa secara nasional, Partai Golkar adalah partai pemenang dengan perolehan tertinggi pertama di koalisi, yaitu 15,28 persen. Hal ini menunjukkan keunggulan dibandingkan dengan partai politik lainnya yang tergabung dalam koalisi Indonesia Maju.
Selain itu, jumlah kursi DPR RI Partai Golkar dari Dapil Jateng II Demak, Kudus, Jepara meningkat menjadi dua kursi.
Capaian yang impresif juga diraih pada hasil Pileg DPRD Jawa Tengah, di mana perolehan kursi Golkar bertambah dari 12 menjadi