Kaesang menilai bahwa pelaksanaan Pemilu tahun ini sudah cukup baik, meski ada beberapa kesalahan khususnya dalam sistem informasi rekapitulasi atau Sirekap. "Memang di sirekap beberapa ada yang salah itu kan manusiawi ya saya rasa enggak masalah," kata dia.
Soal langkah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang hendak menggugat ke MK, Kaesang menghormati langkah tersebut. "Itu kan hak mereka juga. Kalau kita santai aja ya dilihat dulu saja. Legowo banget saya," tandasnya.
Sementara itu, Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengungkapkan bahwa tidak lolosnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Senayan masyarakat tak perlu heboh.
Menurut Ray tak lolosnya PSI sudah terprediksi, karena tak ada parpol yang besar karena kekuasaan.
"Kalau PSI tidak lolos itu tidak perlu heboh. Sudah terduga, tidak ada partai politik yang besar karena kekuasaan," kata Ray, Jumat (22/3).
Dia menjelaskan, bahwa partai politik itu besar karena kerja keras. Bukan disulap menjadi besar. "Tiba-tiba (PSI) mendapatkan suara yang begitu besar. Sementara akarnya belum terbangun," ujar Ray.
Atas hal itu ia meminta PSI melihat kenyataan tersebut. "Mereka harus terima, karena begitulah kenyataannya," lanjutnya.
Sementara itu dengan tidak lolosnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke Senayan, dia menyayangkan hal itu. "Ini yang membuat kita sedikit sedih. Pertama selisihnya begitu kecil," ungkapnya.
Yang kedua PPP kata Ray, merupakan partai lama yang telah menemani rakyat Indonesia sejak tahun 70-an sampai saat ini. "Hari ini di era Pak Jokowi, mereka menerima kenyataan harus keluar dari parlemen," tegasnya.
Hasil rekapitulasi nasional KPU RI untuk Pileg 2024:
1. PKB: 16.115.655 suara (10,61 persen)
2. Partai Gerindra: 20.071.708 suara (13,22 % )
3. PDIP: 25.387.279 suara (16,72 % )
4. Partai Golkar: 23.208.654 suara (15,28 % )
5. Partai NasDem: 14.660.516 suara (9,65 % )