Berita Kriminal

"Saya Makan Otaknya" Kata Pembunuh Sadis yang Tak Terima Disebut Banci

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIRAL Pria di Bengkulu Bantai Warga Sambil Tertawa, Sedot Luka di Kepala Korban: Saya Makan Otaknya

"Saya tersinggung dari perkataannya, dia bilang saya banci," lanjut pelaku.

Lantaran tersinggung dan emosi, pelaku langsung mengambil senjata tajam jenis parang dan mendekati korban.

Tanpa aba-aba, pelaku langsung menebas korban hingga tangannya putus. Korban saat itu masih bernyawa dan berusaha melarikan diri.

Pelaku tetap mengejarnya hingga akhirnya pembacokan terhadap korban dilakukan secara membabi buta.

Korban mengalami putus di bagian tangan kiri, luka bacok di bagian kepala belakang, luka bacok di bagian muka dan ada di bagian belakang tubuhnya.

"Korban berlari saya kejar, saya lupa berapa kali saya bacok hingga meninggal dunia," lanjutnya lagi.

Diduga kejadian ini terjadi sebelum pelaku mengamuk ke Simpang Kota Bingin dan membuat geger masyarakat sekitar.

Mengingat keluarga korban terutama istrinya mencari keberadaan korban karena tak kunjung pulang ke rumah setelah pamit pergi saat siang hari.

Korban ini pamit ke istrinya pergi memancing namun hingga malam hari tak kunjung pulang dan memberi kabar.

"Iya, saat itu istrinya menemui saya, dia menceritakan suaminya tidak kunjung pulang, dia pamit mancing," ucap tetangga korban, Hambali.

Setelah itu, barulah pelaku keluar ke desa dan mengamuk di warung dan jalanan sehingga sempat melukai beberapa warga lainnya.

Kapolres Kepahiang AKBP Eko Munarianto melalui Kasat Reskrim AKP Sujud Alif Yulamlam mengatakan, untuk sementara ini diduga motif pelaku melakukan aksinya karena ketersinggungan.

Namun hal itu masih akan diselidiki lebih lanjut.

"Masih dilakukan pengembangan, untuk sementara seperti itu," jelas kasat.

Kronologi ODGJ Bunuh Warga Rejang Lebong

Halaman
1234

Berita Terkini