Berita Blora

Dinkes Blora Temukan Bahan Makanan Berbahaya Mengandung Rhodamin dan Formalin di Pasar Ngawen

Penulis: M Iqbal Shukri
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinkes Blora saat sidak keamanan pangan di Pasar Ngawen, Blora, Senin (25/03/2024).

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menemukan bahan kimia berbahaya pada bahan makanan saat sidak keamanan pangan di Pasar Ngawen, Senin (25/03/2024).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, Edy Widayat, mengatakan dalam kegiatan sidak di Pasar Ngawen, diambil 15 sampel bahan makanan.

Baca juga: Dishanpan Jamin Stok Bahan Pangan di Semarang Aman Hingga Lebaran

"Terdapat satu sampel positif rhodamin dan dua sampel positif formalin, formalin itu berasal dari ikan teri dan cumi kering," katanya, kepada Tribunjateng.

Bukan hanya sekali saja, Dinkes menemukan bahan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Edy menyebut pada sidak sebelumnya di Pasar Sidomakmur dan Pasar Jepon, Dinkes juga menemukan bahan makanan yang positif rhodamin.

Menurut Edy, rhodamin merupakan bahan kimia yang kegunaannya sebagai pewarna kain.

"Itu kan pewarna kain, tidak untuk dikonsumsi manusia. Jelas bahaya, jika dikonsumsi akan mengganggu organ tubuh kita, dan menimbulkan gangguan metabolisme yang kurang bagus," terangnya.

Mendapati temuan itu, Edy langsung melakukan penelusuran terkait asal usul distribusi bahan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya itu.

"Ternyata setelah kita telusuri, distributornya berasal dari Jawa Timur," ujarnya.

Adapun untuk penjual, Dia mengingatkan agar tidak menjual kembali bahan makanan yang positif bahan berbahaya tersebut.

Baca juga: Satgas Pangan Polda Jateng Pantau Indikasi Penimbunan Bahan Pangan Selama Ramadan

Sementara, sebagai tindaklanjut atas penemuan ini, Dinkes akan mengirimkan surat ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jawa Timur, serta Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan di wilayah tempat bahan makanan itu dibuat.

"Untuk pasar swalayan dan pasar modern, kami fokus pada makanan yang kadaluarsa," paparnya.(Iqs)

Berita Terkini