Banjir Kudus

Ratusan Pengungsi di DPRD Kudus Dijadwalkan Pulang Selasa, Bukber Terakhir Menu Gulai Kambing

Penulis: Saiful Ma sum
Editor: Muhammad Olies
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Kudus, H Masan menyerahkan simbolis logistik kepada pengungsi di Posko Pengungsian DPRD Kudus, Senin (25/3/2024) malam untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing.

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ratusan pengungsi korban banjir di posko pengungsian Kantor DPRD Kabupaten Kudus dijadwalkan pulang ke rumah masing-masing besok, Selasa (26/3/2024).

Mereka diajak buka bersama pada momentum buka puasa terakhir di pengungsian bersama Ketua dan Anggota DPRD hari ini, Senin (25/3/2024).

Menu spesial gulai kambing disiapkan untuk jamuan buka bersama pengungsi DPRD Kudus sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Selain itu, pengungsi juga dibekali logistik sebagai bekal kembali ke rumah masing-masing. Berupa beras, minyak goreng, mie instan, gula pasir dan beberapa jenis perlengkapan lainnya untuk menunjang kebutuhan harian dalam beberapa hari ke depan.

Seremonial pelepasan pengungsi DPRD Kudus dilakukan pada Senin malam setelah pelaksanaan buka persama. Selanjutnya pengungsi bisa berkemas agar keesokan harinya siap untuk kembali ke rumah masing-masing. 

Baca juga: Puluhan Personel Polri Diterjunkan Cek Kesehatan Pengungsi Korban Banjir Kudus

Baca juga: Potret Toleransi di GKMI Tanjung Karang Kudus, Tampung Pengungsi, Sebagian Besar Beragama Islam

Baca juga: 226.601 Warga Jateng Terdampak Banjir, Presiden Jokowi Kunjungi Pengungsi Banjir di Demak

Ketua DPRD Kabupaten Kudus, H Masan mengatakan, semua fasilitas yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan pengungsi merupakan bantuan dari berbagai pihak. Di antaranya datang dari perusahaan swasta, hingga perseorangan yang peduli terhadap bencana.

Bekal logistik yang bakal dibawa pengungsi kembali ke rumah masing-masing juga hasil donasi dari berbagai pihak. Bertujuan untuk mencukupi kebutuhan para korban banjir agar bisa bertahan hidup paska dilanda banjir.

"Persiapan pulang sudah boleh, besok kami siapkan armada, untuk kepulangan koordinasi dengan pemerintah desa. Karena yang mengungsi di DPRD tidak hanya warga Kudus saja, ada juga dari Demak," terangnya. 

Sebagai Ketua DPRD Kudus, Masan memastikan semua keperluan pengungsi tercukupi dengan baik. Mulai dari tempat tidur, makan, minum, fasilitas toilet dan kamar mandi, hingga keperluan tambahan bagi pengungsi. 

Mereka juga mendapatkan hiburan agar tidak merasa jenuh ketika bertahan di pengungsian lebih sepuluh hari. 

Masan berpesan kepada para pengungsi agar tertib saat pulang ke rumah masing-masing. 

Jika masih ada genangan air di permukiman, Kantor DPRD terbuka lebar bagi pengungsi yang ingin tetap tinggal di Posko Pengungsian sampai banjir benar-benar surut. Selanjutnya kebutuhan selama mengungsi tetap akan dicukupi dengan baik. 

"Pulang sudah bisa, tapi kalau rumahnya masih banjir, tetap di pengungsian dulu tidak apa-apa. Kami akan cukupi kebutuhannya, tidak usah khawatir," tutur dia. 

Koordinator penanganan bencana di Posko Pengungsian DPRD Kudus, Muhtamat menambahkan, pengungsi di DPRD sudah bertahan 11 hari sejak bencana banjir pertama kali melanda.

Kini tinggal ratusan pengungsi yang masih bertahan dari sebelumnya mencapai lebih dari seribu pengungsi di DPRD Kudus.

Dia menyebut, armada untuk mengangkut kepulangan pengungsi dijadwalkan siap mulai pukul 10.00 WIB esok hari. 

Setiap keluarga dibekali beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, mie instan, gula pasir, kopi, teh, dan beberapa keperluan lainnya hasil donasi dari masyarakat. 

"Pemulangan ini atas permintaan pengungsi ingin besok diperbolehkan berkemas. Nah sebelum mereka pulang, kami ajak berbuka bersama," ujar dia.

Sebagai wakil rakyat, Muhtamat juga memastikan bahwa pengungsi yang akan kembali ke rumah masing-masing membawa bekal guna menunjang keperluan untuk beberapa hari ke depan.

Segala keperluan pulang juga difasilitasi agar lebih aman dan nyaman saat kembali ke rumah sendiri. 

"Bekal yang disiapkan sebagai bentuk stimulan paska banjir, pasti di rumah enggak ada bekal yang siap, kami bekali. Untuk armada kami siapkan, teknisnya kami koordinasi dengan perangkat desa masing-masing," tuturnya.

Muhtamat juga berpesan agar masyarakat saling gotong-royong untuk membersihkan lingkungan masing-masing dampak banjir. Supaya lingkungan tempat tinggal tidak dijadikan sebagai sarang nyamuk agar terbebas dari ancaman demam berdarah. (Sam)

Berita Terkini