TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Berikut ini video Kader PPKBD Jateng Memiliki Peran Strategis Penanganan Stunting.
Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) memiliki peran strategis dalam penuntasan kasus stunting.
Hal itu diutarakan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat menghadiri temu kader PPKBD di BPSDMD Jateng, Senin (25/3/2024).
Hasto mengatakan Kader PPKBD merupakan ujung tombak penuntasan kasus stunting dan paling dekat dengan masyarakat melakukan sosialiasi. Para kader penyuluh juga telah terbiasa dengan pendataan.
"Para kader ini paling tahu dan paling dekat dengan lingkungannya. Bahkan tentang data dia (kader) sudah luar kepala," ujarnya.
Menurutnya, para kader penyuluh itu juga diberikan pelatihan secara virtual dengan sistem e-learning. Hasil pelatihan itu diterapkan para kader saat bertugas.
"Bahkan mereka tidak perlu datang saat melakukan pendataan. Mereka sudah terbiasa saat pandemi corona pendataan tidak perlu datang cukup melalui WhatsApp. Mereka sudah dilatih pendataan tidak perlu tatap muka cukup melalui pertanyaan," jelasnya.
Terkait target penurunan stunting, ia menyebut prevalensi stunting harus mencapai 3,8 persen per tahunnya sampai tahun 2024. Hal itu dianggap terlalu berat.
"Karena target menurunkan dari 21,6 persen tahun 2022 ke 14 persen di tahun 2024 merupakan ekspetasi tinggi. Kalau tidak mencapai 14 persen paling tidak dibawah 20 persen. Karena WHO batasnya 20 persen," jelasnya.
Ia mengatakan stunting diakibatkan karena perilaku. Ada tiga perilaku menyebabkan stunting yakni perilaku makan, lingkungan dan kesehatan reproduksi.
"Jadi tiga perilaku itu menyebabkan stunting," tandasnya.
Sekertaris Daerah Jateng, Sumarno mengatakan masalah stunting tergantung dari pendataan.
"Sekarang masih dipikirkan pendataan yang mana bisa diketahui by name by address agar bisa dipantau terus," ujar dia.
Menurutnya, penanganan stunting yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng berbasis data.
Sistem itu memudahkan pemerintah untuk menangani stunting ketimbang hanya menggunakan survei yang tidak memberikan keterangan secara rinci.
"Kalau Bupatinya dokter komplain semua karena penanganan tidak berbasis data," tuturnya
Mengenai stunting, ia menyebut dikarenakan kurangnya edukasi ke masyarakat. Oleh sebab itu peran kader sangat dibutuhkan dalam melakukan sosialisasi.
"Bukan masalah masyarakat mampu atau tidak mampu tetapi masalah kepedulian," tuturnya. (*)