TRIBUNJATENG.COM - Cawapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka, heran ketika dirinya disamakan dengan sopir truk penyebab kecelakaan beruntun di Tol Halim, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Penyamaan Gibran dengan sopir truk penyebab kecelakaan di Tol Halim, Jakarta tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.
"Emangnya saya yang nabrak?" ujar Wali Kota Solo tersebut saat ditanya wartawan di Masjid Besar Zayed Solo, Sabtu (30/3/2024) malam, dikutip dari Kompas TV.
Untuk diketahui, Hasto membandingkan Gibran dengan sopir truk terkait dengan kedewasaan.
Baca juga: Hasto Samakan Gibran dengan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di Gerbang Tol Halim Utama
Hasto menyebut menjadi seorang sopir truk saja ada batas usianya, apalagi memimpin negara dengan masalah yang sangat kompleks.
Hasto menilai keduanya belum cukup umur. Gibran kemudian berterima kasih kepada Hasto karena sudah diingatkan.
"Ya udah lah, ngikut Pak Hasto. Terima kasih Pak Hasto masukkannya," kata Gibran.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyamakan sopir truk penyebab kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta dengan calon wakil presiden pemenang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Hasto, sopir truk tersebut memiliki kemiripan dengan Gibran.
Hasto mengatakan, sopir truk tersebut masih berusia 17 tahun serta belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Berkaca dari kasus tersebut, dia menekankan pentingnya kedewasaan bagi seseorang untuk mengemban jabatan tertentu.
"Ini sebagai contoh bagaimana ketika orang hanya berorientasi pada hasil, (sementara) proses, usia itu diabaikan, maka ini juga berbahaya," kata Hasto dalam sebuah diskusi daring pada Sabtu (30/3/2024).
Apalagi, kata Hasto, untuk mengelola suatu negara sebesar Indonesia dengan segala persoalan yang sangat kompleks.
"Masalah ekonomi, masalah sosial, persoalan geopolitik, persoalan kemiskinan, persoalan egoisme agama yang juga masih sering kali menjadi persoalan terkait dengan mental spiritual kita," ujarnya.
Karenanya, dia mengkritisi pencalonan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran sebagai cawapres.