Berita Regional

Narkoba Baru dari China Sudah Masuk Indonesia, Lebih Bahaya dari Sabu-sabu, Sudah Beredar 3 Bulan

Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Narkoba

TRIBUNJATENG.COM - Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, memperingatkan masyarakat terhadap maraknya peredaran narkoba jenis baru yang berasal dari China di Makassar.

Hal ini diungkapkan saat konferensi pers pengungkapan narkoba oleh Satreskoba Polrestabes Makassar pada Kamis (4/4/2024) sore.

Menurut Kombes Pol Mokhamad Ngajib, narkotika jenis baru tersebut telah beredar di Makassar selama tiga bulan terakhir dan dianggap lebih berbahaya daripada sabu-sabu. "Ini adalah narkotika jenis baru, ini diracik kembali ini.

Ini sudah tiga bulan beredar di Makassar, ini lebih bahaya dari sabu-sabu," tegasnya.

Pengungkapan terbaru pada tanggal 31 Maret 2024 berhasil menangkap seorang kurir bernama MF alias Eca.

Total barang bukti yang disita polisi mencapai 245 gram sintetis MDMB-INACA, yang jika diracik menjadi tembakau sintetis dapat menghasilkan hingga 20 kilogram.

"Jika dirupiahkan, taksirannya mencapai Rp 2 miliar lebih," ungkap Kombes Ngajib.

Polisi sedang memburu tiga pelaku lain yang turut terlibat dalam peredaran narkoba ini.

Ketiga pelaku, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), berinisial MH, SL, selaku pemilik barang, dan RK, seorang mahasiswa.

Sebelumnya, Satreskoba Polrestabes Makassar telah mengumumkan penemuan peredaran narkoba jenis baru, Sintetis MDMB-INACA. Pengungkapan ini dilakukan di Aula Mapolrestabes Makassar pada Kamis (4/4/2024) sore. Kurir narkoba tersebut berinisial AMF alias Eca, yang beralamat di Jalan Dg Tata, Kecamatan Tamalate, Makassar.

"Ini adalah narkotika jenis baru, jenisnya sintetik Inaca," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib didampingi Kasat Narkoba AKBP Doli M Tanjung sambil menunjukkan barang bukti.

Bentuk baran bukti narkotika jenis baru itu, serbuk warna putih kecokelatan.

Senada diungkapkan Kasat Narkoba AKBP Doli M Tanjung.

Doli mengaku pengungkapan itu, baru pertama kali ditemukan jajarannya.

"Ini pengungkapan pertama kita. Jadi barang bukti ini berasal dari China," sebutnya.

Halaman
12

Berita Terkini