TRIBUNJATENG.COM, PATI – Sebagian masyarakat Kabupaten Pati sudah antusias bersiap mengikuti takbir keliling.

Persiapan antara lain dilakukan oleh pemuda Masjid Baiturrahman, Dukuh Klegen, Kelurahan Kalidoro, Kecamatan Pati. 

Mereka merancang dan membuat ogoh-ogoh yang akan diarak saat pawai takbir keliling.

Mereka membuat ogoh-ogoh replika hewan kambing.

Patung kambing berukuran tinggi sekira 2 meter dan panjang sekira 5 meter itu berwarna cokelat, lengkap dengan ornamen bulu dan tanduknya.

Baca juga: Takbir Keliling di Kudus: Mainan dan Sound Horeg Siap Meriahkan Takbir Keliling Desa Kutuk

Baca juga: Video Bendera Palestina Berkibar dan Kabah Semarakkan Takbir Keliling Semarang

“Tahun ini kami bikin replika kambing."

"Dibuat sendiri oleh pemuda setiap malam."

"Ini sudah hampir selesai tinggal pengecatan saja,” ungkap Sukarman, jemaah Masjid Baiturrahman Pati ini kepada Tribunjateng.com, Senin (8/4/2024).

Para pemuda membuat ogoh-ogoh itu sedikit demi sedikit sejak pekan kedua bulan Ramadan. 

Biaya yang dihabiskan untuk membuat ogoh-ogoh kambing ini sekira Rp 1 juta.

“Biayanya dari hasil iuran."

"Dikerjakan oleh pemuda setiap malam."

"Kalau siang mereka bekerja."

"Malam harinya ngelembur buat ini,” kata dia.

Baca juga: Keunikan Takbir Keliling Ala Sanggar Condrowinoto di Ungaran Semarang, Diikuti Peserta Lintas Agama

Baca juga: Forkopimda Cek Posko Pam Lebaran, Kapolres Ingatkan Larangan Konvoi Takbir Keliling Pakai Kendaraan

Meski Masjid Baiturrahman masuk wilayah Kelurahan Kalidoro, pihaknya akan mengikuti takbir keliling yang digelar Desa Sarirejo alias Kemiri. 

Sebab, Kelurahan Kalidoro tidak menggelar ajang takbir keliling.

“Kami ikut di Kemiri sebab di Kalidoro tidak digelar takbir keliling,” ucap dia.

Selain replika kambing, pihak masjid juga membuat miniatur masjid sebagai untuk pawai takbir keliling pada malam Idulfitri 1445 H nanti.

Andini Ris, panitia penyelenggara takbir keliling di Kemiri menyebut bahwa ada 16 peserta dari masjid atau musala yang terdaftar dalam ajang ini. 

Tiap-tiap peserta membuat patung replika atau ogoh-ogoh untuk diarak dalam takbir keliling tersebut.

“Ketentuannya itu tidak boleh ada unsur politik dan menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),” jelas dia. (*)

Baca juga: Idulfitri Warga Muhammadiyah Dilaksanakan Rabu 10 April 2024, Ini Dasar Pertimbangannya

Baca juga: BREAKING NEWS, Muhammadiyah Gelar Salat Idulfitri Rabu 10 April 2024

Baca juga: Kapolres Karawang Sebar Nomor WA, Keluarga Korban Kecelakaan Tol Cikampek Bisa Hubungi 082211272003

Baca juga: Ini Jam Rawan Macet di Tugu Kartasura, Volume Kendaraan Saat Arus Mudik Meningkat 37 Persen