Solusi itu adalah disusunnya kalender hijriah global internasional.
Tetapi, perwujudannya memerlukan proses terus-menerus meski telah dimulai sejak beberapa tahun lalu saat pertemuan antar organisasi dan negara Islam di Turki.
"Perwujudan satu kalender Islam global memerlukan waktu."
"Sehingga, kalau memiliki satu kalender global itu seperti juga kalender miladiyah, tidak lagi ada perbedaan-perbedaan, dan tidak ada lagi kegiatan yang bersifat membuat jadi berbeda di dalam penentuan," kata Haedar Nashir.
"Dan ini adalah utang peradaban umat Islam."
"Karena umat Islam ini dengan perintah iqra (membaca) saja harus menjadi umat dan bangsa yang berpikir."
"Menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi secanggih mungkin dan rasionalitas," ujarnya.
Sebagai informasi, Kemenag akan menggelar Sidang Isbat (Penetapan) 1 Syawal 1445 H pada Selasa 9 April 2024.
Sidang isbat akan digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tetapkan Idul Fitri 10 April, Muhammadiyah: Kami Tidak Mendahului Siapa Pun"
Baca juga: Kapolres Karawang Sebar Nomor WA, Keluarga Korban Kecelakaan Tol Cikampek Bisa Hubungi 082211272003
Baca juga: Zee Generasi Ketujuh JKT48 Putuskan Keluar dari Zona Nyaman, Tetap Jadi Penyanyi?
Baca juga: Pemkab Kendal Ingatkan Bahaya Flu Singapura Saat Lebaran, Sugiono: Kerumunan Akan Kami Dibatasi
Baca juga: Satu Jenazah Korban Kecelakaan Tol Cikampek Adalah Warga Kudus