Berita Viral

Penjelasan Undip Soal Kabar Viral Mahasiswa Mereka Merudapaksa Mahasiswi Ketika Sesi Curhat

Penulis: iwan Arifianto
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung Rektorat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang

Surat itu dibubuhi tanda tangan dan nama terang NJI serta bermaterai 10 ribu. 

Surat itu menyatakan bahwa NJI mengakui perbuatannya, meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. 

Seperti yang tertulis di dalam kronologi, kejadian tersebut terjadi pada rentang Selasa-Rabu, 14-15 November 2023.

Antara korban dan NJI punya hubungan pertemanan. NJI adalah anak psikolog yang dimana sangat membantu dan selalu membantu korban jika korban butuh, sedih dan stress.

Korban meminta tolong bukan pertama kalinya pada NJI untuk mendengarkan keluhan korban. Korban sangat percaya dengan NJI karena dia adalah seorang dengan tipikal a good listener atau pendengar yang baik.

Terlebih, sebelum kejadian korban sedang mengalami stress berat. meminta tolong pada NJI adalah salah satu cara korban untuk mengurangi stress  karena dia sudah sering membantu korban.

Selanjutnya, korban dan NJI bertemu di depan kos korban (kos khusus perempuan) karena biasanya korban dan dia berinteraksi di depan kosan korban.

Namun, kala  itu, NJI menyarankan bercerita di kosannya yang mana korban mengira akan bercerita di depan kosannya. 

Ternyata perkiraan korban salah, korban malah diajak masuk ke kamar kos dia lalu ditawari meminum alkohol. 

Korban sempat menolak tetapi akhirnya minum bersama. Ketika terpengaruh alkohol itu, korban mendapatkan kekerasan seksual dari NJI. 

Dalam utas dipaparkan pula, untuk yang menyalahkan korban  mau minum di kosan NJI karena ketika itu korban sedang dalam kondisi tidak stabil dan korban sangat percaya dengan NJI.

"Benar kita tidak seharusnya percaya 100 persen terhadap orang, tetapi bukan berarti kita bisa menjustifikasi perbuatan pelecehan seksual," tulis utas tersebut.

Tanggapan Polisi

Sementara, pihak kepolisian sejauh ini belum mendapatkan laporan aduan terkait kasus tersebut. 

"Iya, kami monitor kasus ini tetapi belum ada laporan korban ke Polrestabes," ujar Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena saat dihubungi, Rabu (17/4/2024). 

Halaman
123

Berita Terkini