"Ada penyerahan ijazah yang alumni ini karena saya juga kerja di kampus kan, saya cek, ini sudah diakui belum ijazahnya, sudah disetarakan belum, ternyata sudah disetarakan," jelasnya.
Dari hasil pengecekan itu, Loys dan para korban lainnya yakin dengan adanya program beasiswa doktoral yang dibuka BTC.
Singkatnya, pada bulan Desember 2023, Loys pindah dari batch 4 ke batch 5 karena calon mahasiswa batch 4 sudah mau kuliah.
Loys dan korban lainnya diminta untuk segera melunasi pembayaran hingga 31 Desember 2023 untuk pendaftaran beasiswa S3 di PWU.
"Sama dia diiming-imingi beasiswa, beasiswa parsial katanya, jadinya cuma bayar Rp 30 juta," tambah Loys.
Loys mulai merasa curiga karena pendaftaran program S3 itu diperpanjang hingga Januari 2024.
Padahal, kuota calon mahasiswa sudah terlalu banyak.
Kecurigaan Loys semakin kuat saat pihak penyalur berencana memindahkan calon mahasiwa S3 batch 5 ke salah satu kampus di Malaysia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading"
Baca juga: Calo Taruna Akpol : Polda Sumut Tangkap Iptu Supriadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M