TRIBUNJATENG.COM - Gunung Ruang semburkan gas SO2. Apa itu dan bagaimana dampaknya?
Masyarakat perlu mengetahui karena akibat gas SO2 bisa sampai pada kematian.
Perlu melindungi diri dari paparan gas SO2.
Diketahui, Gunung di wilayah Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara ini meletus pada Selasa (16/4/2024) malam.
Baca juga: Sah! Daftar Tarif Listrik Token Listrik PLN Sabtu 20 April 2024 Beli Rp 1 Juta Dapat Segini
Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Terus Melonjak, Simpan 1,5 Tahun Untung Capai Rp 300 Ribu Pergram
Erupsi Gunung Ruang mengakibatkan 828 warga di sekitarnya mengungsi.
Terdapat juga risiko muntahan lahar panas, asap, aktivitas kegempaan, dan tsunami di wilayah tersebut.
Tak hanya itu, warganet melalui akun media sosial X atau Twitter @infomitigasi pada Kamis (18/4/2024) menyatakan Gunung Ruang melepaskan gas SO2 akibat erupsi.
Hal tersebut diungkapkan sambil menunjukkan gambar sebaran gas SO2 yang termonitor oleh satelit pada Kamis pukul 09.45 WIB.
"Erupsi Gunung Api RUANG tidak hanya melepaskan material berupa abu vulkanik dan batu, tetapi juga melepaskan Gas SO2 pekat yang jangkauan sebarannya cukup jauh," tulisnya.
Lalu, apa saja efek dari gas SO2 yang keluar akibat erupsi Gunung Ruang?
Gas SO2 di Gunung Ruang
Penyelidik Bumi Madya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Sofyan Primulyana membenarkan adanya embusan gas Sulfur Dioksida atau SO2 yang keluar dari Gunung Ruang.
Gas SO2 adalah salah satu jenis dari gas oksida sulfur.
Gas ini sangat mudah larut dalam air, memiliki bau tapi tidak berwarna, dan biasanya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur.
"Dari citra satelit TROPOMI pada tanggal 18 April 2024 pukul 14.30 Wita terpantau nilai SO2 sebesar 300.000 ton dari kolom asap yang memanjang lebih dari 1000 km," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (19/4/2024).