TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Irjen Pol Ahmad Luthfi lebih dari empat tahun terakhir menjabat sebagai Kapolda Jateng.
Selama empat tahun menjabat, dia telah memberikan kesempatan kepada para polisi wanita (Polwan) di posisi strategis.
Setidaknya dari 2.215 polwan di lembaga Bhayangkara tersebut, terdapat 29 Polwan yang mendapatkan posisi mentereng tak kalah dengan polisi laki-laki.
Baca juga: Polda Jateng Dilibatkan untuk Buru Pelaku Pembunuhan Serlina di Sukoharjo
Baca juga: Polda Jateng Sebut Rumah Judi Telaga Bodas Semarang Dulu Ada Tapi Sudah Kosong, Ini Kondisi Lapangan
"Ada dua Polwan menjabat sebagai Pejabat Utama (PJU) Polda Jateng."
"Dua sebagai Kapolres, 13 sebagai Kapolsek, dan 12 menjadi Kasat," ungkap Irjen Pol Ahmad Luthfi kepada Tribunjateng.com, Senin (22/4/2024).
Selama 4 tahun sebagai Kapolda Jateng, dia mengapresiasi kinerja jajaran personel di lapangan termasuk peran para Polwan.
"Polwan Polda Jateng sampai saat ini tidak ada jarak terkait gender," imbuhnya.
Meski dirinya purna tugas, kata dia, jajaran Polda Jateng harus tetap hadir di tengah masyarakat dan menaruh empati terhadap setiap permasalahan yang dialami masyarakat.
Baca juga: Resmob dan Tim IT Polda Jateng Diterjunkan Buru Pelaku Perampokan Toko Emas Murni di Blora
Baca juga: Dirlantas Polda Jateng Sebut Pemudik Jalan Tol Naik 6,2 Persen Dibanding Tahun 2023
Rasa simpati dari seluruh lapisan masyarakat akan terbentuk dari setiap pelaksanaan tugas kepolisian dalam upaya menjaga pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat (harkamtibmas).
"Selalu lakukan pendekatan persuasif melalui komunikasi dua arah."
"Tidak hanya memberi perintah, imbauan, arahan, tapi rangkul masyarakat," paparnya.
Kapolda Jateng menekankan agar pendekatan persuasif yang dilakukan tersebut tidak berorientasi kepada hasil.
Apabila dilakukan dengan tulus ikhlas dan menjaga nama baik institusi Polri, maka hasil berupa terwujudnya rasa aman dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri niscaya dapat diraih.
"Mulailah dari empati yang membentuk simpati lalu muncullah kepercayaan masyarakat terhadap Polri," tandas dia. (*)
Baca juga: Pelaku R Tidak Kenal Serlina, Cuma Bantu Rencanakan Pembunuhan di Polokarto Sukoharjo
Baca juga: Karena Perkara Ini, 9 Pemuda Ngamuk di Banjarsari Solo, Ibu Mertua T Dipukul Hingga Rumah Dirusak
Baca juga: Mbak Ita: Perlu Penanganan dari Hulu Atasi Permasalahan Sampah di Semarang
Baca juga: Pelaku Rencanakan Selama Sepekan Sebelum Bunuh Serlina di Sukoharjo, RMS Baru Dikasih Rp 100 Ribu