Beberapa waktu kemudian tepatnya 30 Desember 2024, istri Davin mengalami pembengkakan di sekitar gigi belakang.
Mereka pun kemudian memeriksakan Nira ke RS Panti Waluyo Solo.
"Kami periksa selain bengkak, indikasi terjadi radang tenggorokan. Setelah itu rawat jalan, kami tinggal sementara di Solo 31 Desember," kata dia.
Keesokan harinya atau pada 1 Januari 2024, sang istri dibawa ke RS JIH Solo lantaran tak ada perkembangan.
"Hasilnya sama, ada indikasi radang tenggorokan, diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan jadi fokus minum obat RS JIH Solo," tutur dia.
Setelah menjalani perawatan di RS JIh, Nira diperbolehkan pulang lantaran kondisinya sudah membaik.
Infeksi dan meninggal
Akan tetapi setelah itu, sang istri mengalami sakit di bagian tenggorokan dan tidak bisa berbicara.
"Tanggal 3 Januari kembali periksa ke dokter dan (dokter) mengatakan infeksi," kata dia.
Nira pun selanjutnya menjalani rawat inap.
"Dikasih antibiotik tidak mempan akhinya kami bawa ke Klinik Jogorogo, bengkak hilang muncul sesak napas kemudian dirujuk ke RS Dr. Oen Solo, infeksi menjalar ke pernapasan," katanya.
Pada 4 Januari, kondisi ibu satu anak itu semakin parah dan harus memakai alat bantu pernapasan.
Kondisi infeksinya pun semakin memburuk.
Nira pun lalu menjalani operasi di bagian leher.
"Untuk menghilangkan nanah-nanah yang timbul dari infeksi saluran pernapasan paru-paru. Rongga paru mengeluarkan cairan nanah. Operasi WSD mengeluarkan cairan," kata dia.