Gunung Slamet, merupakan gunung api tipe strato tertinggi di Provimsi Jawa Tengah, yang menjulang tinggi dengan puncak tertingginya mencapai 3432 mdpl.
Gunung Slamet dipantau dengan cermat melalui Pos Pengamatan Gunungapi (PPGA) di Desa Gambuhan, Gajah Nguling, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Sejak Maret - September 2014 lalu, Gunung Slamet telah mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang berujung pada erupsi dengan material abu dan lontaran pijar di sekitar kawah, yang merupakan tipe letusan strombolian.
Kemudian peningkatan aktivitas vulkanik terakhir terjadi pada akhir tahun 2023, yang menyebabkan peningkatan status Gunungapi Slamet menjadi Level I (Waspada).
Sejak 19 Oktober 2023 lalu berdampak dengan ditutupnya jalur pendakian hingga kemudian jalur pendakian sempat dibuka kembali pada 21 April 2024 lalu.
Kini, jalur pendakian kembali ditutup sejak 10 Mei 2024, seiring aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang alami peningkatan.
Dengan didominasi oleh hembusan asap dari kawah dengan ketinggian mencapai 50-50 meter dari puncak.
Peningkatan kegempanan gempa vulkanik ini menunjukkan potensi aktivitas vulkanik di Gunungapi Slamet.
Hasil pengamatan data-data pemantauan menunjukkan adanya peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi.
Potensi ancaman bahaya saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak di dalam radius 2 kilometer.
Masyarakat di sekitar gunung diminta tetap waspada demi keselamatan.
Sementara itu, Pos Pemantauan Gunungapi akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru secara berkala. (jti)