"Kalau begini, saya yang dirugikan."
"Kasihan keluarga saya."
"Istri saya marah-marah karena saya tidak bisa mencukupi nafkah batinnya,” katanya seperti dilansir dari TribunStyle.com, Kamis (16/5/2024).
Baca juga: Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan Ubah Lahan Non Produktif Jadi Lahan Usaha yang Terus Berkembang
Baca juga: Kecelakaan Maut Avanza vs Truk Tewaskan 3 Orang di Pasuruan
Subandi menduga, anaknya menandatangani berkas persetujuan itu karena tahu jika dirinya akan menjalani operasi prostat, bukan setuju pengambilan testisnya.
Jika tahu, dia yakin tidak akan menyetujuinya.
Terpisah, Humas RSUD Bangil, M Hayat mengatakan, Subandi memang pernah dirawat dan menjalani empat kali operasi.
Tiga kali operasi prostat dan satu kali operasi terakhir untuk menyelesaikan persoalannya.
"Kami sudah melakukan investigasi internal bersama dengan tim, termasuk dengan dokter spesialis yang menangani Subandi."
"Kami ingin tahu semua tindakan yang dilakukan dan hasilnya sudah sesuai prosedural," urainya.
Dia memaparkan, pihak rumah sakit sudah memiliki rekam medis milik Subandi sejak awal sampai pada tahapan menjalani operasi.
M Hayat juga sudah melakukan pemeriksaan ulang di sejumlah dokumen yang rahasia.
"Ada persetujuan dilakukannya tindakan pengangkatan testis Subandi dan ditandatangani langsung oleh anak Subandi."
"Logikanya, kami tidak akan melakukan tindakan medis kalau tidak dapat persetujuan,” jelasnya.
Dia menguraikan, pengangkatan itu dilakukan karena setelah menjalani tiga kali operasi prostat, kondisi Subandi tidak kunjung membaik.
Setelah dicek lagi, pihaknya menemukan penyakit lain yang terindikasi kanker.