TRIBUNJATENG.COM - Rumah mewah milik eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, rumah mewah eks Mentan SYL itu baru dibangun awal 2023.
Diduga kuat rumah mewah berlantai dua yang terletak di dalam kawasan BTN CV Dewi Blok B4 Nomor 14, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, ini berasal dari hasil korupsi selama masih menjabat sebagai Menteri Pertanian.
Rumah mewah eks Mentan SYL ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 10x15 meter dan berimpitan langsung dengan beberapa rumah warga lainnya.
Dari sekian banyak bangunan di sekitarnya, rumah yang didominasi warna putih dan hitam milik SYL tersebut memang terlihat paling mewah. Lampu-lampu klasik menambah kesan mewah pada rumah itu terlihat dari depan.
Namun, dari pantauan, rumah itu masih dalam tahap proses renovasi. Tampak sejumlah bahan material masih tersimpan di garasi rumah yang ditutupi pagar setinggi 2,5 meter.
Di garasi, sejumlah material papan, gipsum, dan pipa paralon, dan tumpukan sak semen ditinggal di dalam garasi.
Baca juga: Uang Diduga Hasil Korupsi Eks Mentan SYL Rp 44,5 M, Ini Peruntukannya, Untuk Istri Hingga Keluarga
Baca juga: SOSOK Biduan Dangdut yang Disawer Rp100 Juta Eks Mentan SYL, Lagunya Trending di Malaysia
Baru Dibangun Setahunan Lalu
Ketua RW setempat Kamaruddin menjelaskan, pembangunan rumah tersebut diketahui dilakukan pada awal 2023 lalu.
"Ini pembangunannya dari tahun 2023," ujarnya kepada awak media di sekitar rumah tersebut.
Kamaruddin menjelaskan, selama proses pembangunan, warga sekitar mengetahui bahwa rumah tersebut merupakan milik eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta.
"Kalau saya taunya dengan warga ini rumah Pak Hatta. Kalau Pak SYL saya tidak tahu, kalau Pak Hatta tidak pernah saya liat ke sini," ungkapnya.
Sedangkan, Ketua RT setempat Mursidah yang sempat ikut dan menjadi saksi saat KPK melakukan penyitaan aset menjelaskan bahwa ada sekitar delapan penyidik yang datang.
"Kurang lebih delapan orang kemarin, dua mobil. Tidak tahu mungkin yang di belakangnya (juga) satu mobil lagi. Saya saat itu di rumah, yang panggil ke sini orang KPK, jadi saya ke sini," bebernya.
Kata Mursidah, kurang lebih tiga jam penyidik KPK melakukan proses penyitaan. Penyidik KPK juga sempat berkeliling dalam rumah untuk melakukan pemeriksaan.
Artikel ini ddiolah dari Kompas.com