"Kapolda itu Bapaknya polisi se-jawa tengah, Bapaknya warga Jawa Tengah jika berkaitan dengan kasus seperti ini jadi kepada siapa lagi kami harus mengadu," ungkapnya.
Pihaknya juga telah menagih kasus ini ke Jatanras Polda Jateng dan Satreskrim polrestabes Semarang.
Perkembangan yang diperolehnya, Polrestabes hendak membentuk tim kecil tapi belum berjalan maksimal.
"Timnya belum gerak cepat (gercep). Namun, mereka mengaku akan ada upaya scientific kembali untuk membongkar kasusnya," imbuh pria yang disapa Yas ini.
Adapun dari Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng masih mendalami saksi-saksi kembali yang pernah diperiksa.
Menurut Yas, saksi-saksi tersebut diinterview tidak selalu masuk dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Ya tujuannya supaya ketika ada informasi baru bisa dikembangkan," jelasnya.
Terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena mengatakan, perlu waktu untuk melakukan pemeriksaan kasus ini kembali.
"Nanti ya kami update lagi," katanya.
Tribun telah mengonfirmasi pula Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Ronald Simamora terkait perkembangan kasus tersebut.
Namun, konfirmasi Tribun belum direspon.
Diberitakan sebelumnya, Iwan Boedi Prasetijo merupakan PNS Bapenda Semarang.
Ia dilaporkan hilang pada 24 Agustus 2022.
Dia hilang sehari jelang pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng.
Iwan, kemudian ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh terbakar dan dimutilasi, di kawasan Pantai Marina Kota Semarang, Jumat (9/9/2022).
Selepas 1 tahun, 9 bulan, kasus ini belum ada titik terang.
Kasus pembunuhan ini masih ditangani Ditreskrimum Polda Jateng dan Polrestabes Semarang. (Iwn)