"Kapan ya saya bisa naik haji sama keluarga sama anak, tapi Alhamdulillah meski anak saya tidak ada tapi bisa badal haji Alhamdulillah itupun biayanya tidak sedikit," sambungnya dengan mata berkaca-kaca.
Iskan juga pernah pesimis saat gempuran Covid-19 mulai menasuki Indonesia, apalagi Kabupaten Kudus pernah menjadi zona hitam pada era pandemi.
Seharusnya, dia dijadwalkan berangkat pada tahun 2021.
Perasaan was-waspun berkecamuk di dalam dirinya, apakah bisa atau tidak berangkat haji ditengah kasus kematian Covid-19 yang tinggi.
"Harusnya berangkat 2021, pas itu mikir wah bisa berangkat benar tidak ya. Saya terus berdoa dan minta sama Allah. Terus tahun 2024 ini akhirnya saya bisa berangkat kloter 68," ucapnya.
Saat dirinya mendapatkan pengumuman keberangkatan pada tahun 2024, Iskan merasa terharu.
Segala persiapan telah dia lakukan, hingga selama satu tahun ini, dia mengurangi intensitas pekerjaannya dan berolahraga, untuk menyiapkan fisiknya se prima mungkin saat beribadah. (Rad)