TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, H Masan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pembangunan kolam retensi pengendali banjir di Dukuh Gendok, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Kamis (30/5/2024).
Sidak dilakukan untuk mengecek sejauh mana progres pembangunan kolam retensi pengendali banjir yang sudah berlangsung kurang lebih lima bulan.
Selain itu, H Masan ingin memastikan bahwa masyarakat dan pemerintah daerah mendukung penuh atas program pembangunan tersebut.
Baca juga: Pembangunan Kolam Retensi Pengendali Banjir di Kudus Mulai Dikebut, Diharapkan Selesai Akhir 2024
Dia ingin pemerintah daerah hadir mendukung dan melengkapi hal-hal yang sekiranya membantu percepatan pembangunan kolam retensi.
Supaya hasilnya bisa segera difungsikan untuk mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Kudus.
Pembangunan kolam retensi pengendali banjir di Desa Jati Wetan sudah berlangsung sejak 17 Desember 2023 hingga Desember 2024 menelan anggaran Rp 350 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kolam retensi di bangun di atas lahan seluas lima hektare, diharapkan bisa menjadi solusi penuntasan banjir hingga 80 persen di wilayah Kecamatan Jati dan Kecamatan Kota.
Masan mengatakan, wilayah Jati Wetan merupakan pusat masuknya banjir yang menggenangi wilayah Kecamatan Jati dan Kota.
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana melaksanakan program pembangunan kolam retensi dilengkapi long storage dan pompa air untuk mengatasi banjir.
Daya tampung kolam retensi diperkirakan mencapai 150.000 - 200.000 meter kubik, panjang long storage mencapai 2,8 kilometer, serta disiapkan pompa air dengan daya sedot mencapai 5.000 liter per detik.
"Kami ingin melihat progres pembangunan kolam retensi. Tentunya diharapkan ketika pembangunan selesai tahun ini, bisa berfungsi untuk mengatasi banjir di wilayah Kecamatan Jati dan sekitarnya. Pemerintah daerah dan masyarakat harus hadir mendukung pembangunan ini, supaya cepat selesai," terangnya.
Politikus PDI Perjuangan itu menyatakan, luasan kolam retensi yang sedang dibangun memiliki kapasitas daya tampung yang cukup besar.
Dilengkapi dengan pembangunan long storage untuk mempercepat aliran sungai dari hulu ke hilir.
Selain itu, lanjut dia, kapasitas pompa penyedot air yang disiapkan di lokasi kolam retensi dinilai cukup mumpuni untuk mengatasi genangan air di wilayah Jati Wetan dan sekitarnya.
Masan menegaskan, pemerintah daerah harus hadir membantu kebutuhan tambahan guna penyempurnaan pembangunan kolam retensi.