“Bahkan sekarang juga ada niatan apabila Abah Oyan terbebas dari tahanan ada inisiatif dari keluarga (pelaku) mau mesantrenkan beliau dan mau mencarikan jodoh. Supaya ada pengobat buat beliau,” jelasnya.
Di sisi lain, keluarga pelaku tak menyangka hal ini bisa terjadi.
"Syok banget. Ga nyangka sama sekali. Siapa sih nyangka," pungkas Acap.
Kronologi Terbongkarnya Kasus
AKP Ni Komang Armini menuturkan, kasus pencabulan ini terbongkar setelah ada empat korban yang melaporkan aksi Abah Oyan ke polisi.
“Korban awalnya empat orang yang melaporkan. Anak-anak tersebut mengadu kepada orang tuanya bahwa si Abah Oyan melakukan hal tersebut (pencabulan),” kata Komang kepada TribunnewsBogor.com di Mako Polresta Bogor Kota, Selasa (28/5/2024).
Setelah ditelusuri, pihak kepolisian menemukan bahwa korban tak hanya empat orang saja, tapi 11 orang.
"Yang melaporkan ke kami (Polresta) itu empat. Sebenarnya ada 11. Yang tujuh tidak melaporkan. Cukup yang empat orang saja," jelasnya.
Menurutnya, warung tersebut dijadikan tempat mesum berkedok sewa sepeda dengan korbannya anak-anak kecil.
"(Dicabuli) di warungnya," tambah Komang.
Pelaku melakukan aksinya ini baru satu kali karena terdorong hawa nafsu.
"Kejadiannya baru pertama ini. Tapi, untuk pencabulannya itu bulan Mei lalu," tandasnya.