Berita Jakarta

Bandar Narkoba Thailand Chaowalit Dideportasi, Selalu Ditemani Wanita Berbeda dalam Pelariannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampang Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod, seorang buronan nomor satu otoritas Thailand yang ditangkap Divisi Hubungan Internasional Polri di Bali.

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Buron nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman, hari ini dideportasi ke negaranya dengan pesawat jet pribadi MJTS dengan kode ekor pesawat HS-TKS.

Bandar narkoba itu berangkat dari Saphire Precious Terminal I Bandara Internasional Soekarmo-Hatta, pada pukul 15.15 WIB.

Chaowalit digiring dengan pengawalan ketat Polri dan kepolisian Thailand yang menjemputnya.

Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti menyatakan, setelah menangkap buron wahid Chaowalit di Bali, Polri menyerahkan bandar narkoba itu ke Imigrasi Soekarno-Hatta untuk dilakukan deportasi.

"Kami melakukan handing overke Imigrasi, dan Imigrasi sudah mengeluarkan cap deportasi, surat perjalanan laksana paspor (SPLP) sudah dibuat pengganti laksana paspor di Jakarta sudah dicap dokumen,"kata Khrisna didampingi Kepala Kantor Imigrasi Khusus Bandara Soekarno-Hatta Subki Miuldi, Senin 4 Juni 2024.

Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Na-Node alias Sulaiman, ternyata merupakan pentolan gangster di Thailand.

Sejumlah kejahatan dilakukan Chaowalit di negaranya sendiri, mulai dari membunuh polisi, narkoba hingga menembak anggota kehakiman.

Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengatakan, Chaowalit bahkan sempat mendekam di penjara, lalu Chaowalit kabur dari rumah sakit untuk perawatan gigi sejak tujuh bulan yang lalu, tepatnya pada 22 Oktober 2023.

"Betapa seriusnya tersangka yang dihadapi, gangster kelas 1 melarikan diri dari lapas selama 7 bulan berada di Indonesia, dengan membunuh polisi dan menembak anggota kehakiman," ujar Krishna Murti, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (2/6).

Kaburnya Chaowalit membuat red notice pun diterbitkan oleh pihak Interpol.

Buronan itu diketahui mulai masuk Indonesia sejak 8 Desember 2023 melalui jalur perairan laut Thailand menggunakan speed boat 200pk yang memakan waktu perjalanan selama 17 jam. Chaowalit pun akhirnya berhasil ditangkap pada 30 Mei 2024 lalu di Bali.

"Dan ini menjadi tekanan bagi aparatur penegak hukum di sana (Thailand), sehingga hasil pencarian kami dengan rekan-rekan Bareskrim, dengan dibantu yang sangat aktif Polda Sumut, Polda Bali, serta Polda Aceh, alhamdulillah pelaku dapat ditangkap," kata dia.

"Pada saat penangkapan, saya sampaikan dengan tegas kepada seluruh tim hati-hati mengingat pelaku adalah nomor 1 buronan di sana, apapun bisa terjadi. Hasil yang kami dapat, pelaku dapat ditangkap tanpa perlawanan meskipun semuanya sudah dikunci dalam segala titik," sambungnya.

Sementara itu, Secretary-General of the Office of Narcotics Control Board Pol LT General Phanurat Lukboon menuturkan, buronan tersebut kabur pada 22 Oktober 2023 kala sedang berobat di Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammart.

"Dari penjara itu, Chaowalit berbohong sakit untuk bawa dia dari penjara ke rumah sakit (lalu kabur)," ujar dia.

Halaman
123

Berita Terkini