1. Niat puasa tanggal 1-7 Dzulhijjah
“Nawaitu shauma hâdzal yaumi an adai syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta ala.” Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta ala.”
2. Niat puasa tanggal 8-9 Dzulhijjah
a. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
“Nawaitu shauma hâdzal yaumi an ada i tarwiyata sunnatan lillahi ta ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta ala.”
b. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
“Nawaitu shauma hâdzal yaumi an ada i arafata sunnatan lillahi ta ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta ala.”
Dikutip dari kuliah subuh di Masjid Al Ihsan, Jakapermai, Bekasi, Ustaz Ahmad Susilo mengingatkan bahwa di bulan Zulhijjah puasa paling utama bukan hanya di tanggal 8 dan 9 Zulhijjah saja.
Tapi harus dari tanggal 1-9 Zulhijjah.
"Dari istri Hunaidah bin Khalid mendengar bahwa para istri Rasullah berkata Rasul senantiasa shaum atau puasa di 9 hari pertama dzulhijjah dan berpuasa di hari Assurah yaitu 10 Muharram.
Lalu Rasul shaum di 3 hari tiap bulan yaitu 13, 14 dan 15 (Ayyamul Bidh). Serta Rasul selalu mengawali setiap bulan dengan puasa Senin dan Kamis. Dan juga perintahkan 6 hari di bulan Syawal.
Maka jika kita mampu maka shaum lah dari tanggal 1 hingga 9 ," jelas Ustaz Ahmad Susilo pad kajian Rabu (4/6/2024).
Syekh Zakaria al-Anshari (w. 1520 M) dalam Asna al-Muthalib, menegaskan bahwa pada tanggal 1 hingga tujuh Dzulhijjah disunnahkan untuk berpuasa bagi yang sedang menunaikan ibadah haji ataupun tidak.