Idul Fitri 2024

Pertamina Tambah Stok Elpiji Melon Jelang Iduladha

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas melakukan penataan gas melon.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menjelang Iduladha, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) melakukan penguatan stok elpiji 3 kg di seluruh sub agen atau pangkalan penyalur resmi elpiji melon di Jateng dan DIY.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBT, Brasto Galih Nugroho mengatakan, penguatan stok dilakukan sejak Sabtu (15/6) hingga Selasa (18/6).

Menurut dia, penguatan stok elpiji pada akhir pekan serta libur dan cuti bersama Iduladha 1445 H dilakukan untuk mengantisipasi potensi naiknya kebutuhan energi di masyarakat khususnya elpiji bersubsidi.

"Sebagai upaya penguatan stok, Pertamina Patra Niaga telah mempersiapkan extra dropping (tambahan) suplai elpiji 3 kg bersubsidi di Jateng dan DIY sebesar 6,5 persen dari rata-rata harian normal untuk per hari libur atau cuti bersama sejak Sabtu 15 Juni 2024 hingga Selasa 18 Juni 2024," katanya, dalam keterangannya, Minggu (9/6).

Brasto menuturkan, tambahan itu adalah total 388 ribu tabung untuk Jateng dan DIY sebanyak 346 ribu tabung untuk Jateng dan 42 ribu tabung untuk DIY.

Ia menyebut, kebutuhan elpiji melon di wilayah Jateng dan DIY dipasok dari 110 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), 824 agen elpiji, dan 61.085 pangkalan/outlet sebagai lembaga penyalur produk elpiji Pertamina yang tersebar di wilayah ini.

“Di antara jumlah pangkalan/outlet tersebut, sebanyak 6.108 outlet/pangkalan siaga, yakni tetap buka meskipun pada hari libur,” jelasnya.

Brasto menyatakan, konsumsi elpiji melon di Jateng saat ini adalah sebanyak 1,38 juta tabung/hari, atau 4 persen di atas dari konsumsi normal sebesar 1,33 juta tabung/hari.

Sedangkan konsumsi elpiji melon di DIY saat ini adalah sebesar 171 ribu tabung/hari, atau 5,5 persen di atas dari konsumsi normal sebesar 162 ribu tabung/hari.

Selain itu, dia menambahkan, Pertamina juga melakukan penguatan stok elpiji non-PSO sebagai barang substitusi elpiji bersubsidi di outlet dan pangkalan elpiji melon.

Pertamina juga menghimbau agar masyarakat senantiasa menggunakan elpiji bersubsidi sesuai dengan peruntukannya, yaitu rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran.

Selain kelompok tersebut, masyarakat dapat menggunakan elpiji non-subsidi yang saat ini tersedia dalam kemasan Bright Gas 5,5 kg, 12 kg, dan 50 kg.

Usaha-usaha berikut juga tidak boleh menggunakan LPG subsidi, yaitu usaha batik, usaha binatu, hotel, restoran, usaha peternakan, usaha pertanian (di luar petani sasaran), usaha tani tembakau, dan usaha jasa las. (idy)

Baca juga: Buka Cakap Publik Speaking di Era Revolusi AI, Pj Bupati Tegal Beri 3 Catatan Pada Pelaku UMKM 

Baca juga: Terima 108 Orang Taruna Poltekip, Kakanwil Minta Untuk Jaga Integritas

Baca juga: Ragam Sukunya Not Angka Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia

Baca juga: Ratusan Takmir Masjid di Banyumas Ikuti Pelatihan Juru Sembelih Halal Jelang Idul Adha

Berita Terkini