TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Desa Banteng, yang dulunya hanya dikenal sebagai desa terpencil di Kecamatan Tersono, kini telah mengalami transformasi.
Dipilih oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai "Desa Cantik," Banteng menjadi pusat inovasi statistik yang menghubungkan data pertanian, perkebunan, dan penduduk melalui akses internet yang stabil.
“Saya berterima kasih, karena Desa Banteng dicanangkan sebagai Desa Cantik.
Ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat cinta terhadap statistik dapat membawa transformasi desa,” tutur Kepala Desa Banteng Dawam.
Ia pun membagikan visi Desa Banteng yang telah berkembang dari desa terpencil menjadi pusat data pertanian, perkebunan dan data penduduk serta data lainya yang terkoneksi internet.
“Alhamdulillah, perhatian pemerintah melalui Diskominfo Batang telah membawa kemajuan signifikan.
Dulu, Desa Banteng hanyalah sebuah desa yang terkenal dengan blankspot atau tidak ada jaringan, namun kini dengan akses internet yang stabil, desa ini telah menjadi model dalam pendataan statistik yang efektif dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, mengapresiasi ketekunan pemerintah desa yang telah membangun fondasi data yang kuat.
“Desa Banteng dipilih karena kesiapan Sumber Daya Manusianya dan infrastruktur internet yang memadai,” tuturnya.
Lani juga berharap, inisiatif Desa Cantik ini akan menyebar ke setiap kecamatan di Kabupaten Batang.
Menurut data BPS Batang, Desa Banteng Kecamatan Tersono dan Desa Brokoh di Kecamatan Wonotunggal telah resmi menjadi Desa Cantik.
“Tujuan Desa Cantik adalah untuk memiliki data yang terupdate, akurat, dan dapat diakses oleh semua pihak,” terangnya.
Kepala BPS Batang Heni Djumadi menegaskan, komitmennya untuk memperluas program tersebut sesuai dengan arahan Pj Bupati yang minimal sati kecamatan ada satu desa yang dicanangkan sebagai Desa Cantik.
“Pasalnya pada prinsipnya, data statistik harus ada di masing-masing satuan kerja atau setiap institusi, dengan anggaran dana desa yang cukup besar maka akan dimulai pembangunan data akurat mulai dari desa,” ujarnya.
Heni Djumadi akan memastikan setidaknya satu Desa Cantik di setiap kecamatan.
"Ini menandai statistik sebagai pondasi pembangunan desa yang berkelanjutan,"pungkasnya.(din)