Di gubuk kecil tersebut, Manh membuat altar untuk suami hingga tempat tidur untuknya.
Lebih spesifiknya, gubuk itu dibangun di samping sebidang tanah yang menonjol di tengah jalan, katanya itu makam suaminya.
Wanita yang berasal dari distrik Duc Hoa, Vietnam ini menikah di Ben Tre.
Sayang, suami Manh lebih dulu meninggal dunia.
Jasad suami Manh dikremasi dan abunya dibawa kembali ke kota tersebut.
Dikarenakan tidak memiliki uang untuk membuat batu nisan, Manh memasukkan abu kremasi sang suami ke dalam kotak.
Ia pun menguburkannya di pemakaman tersebut dan menutupinya dengan tanah.
Dikarenakan takut orang lain tidak menyadari makam suaminya dan malah menginjak-injaknya, Manh memasang pot bunga sebagai tanda.
Inilah alasan Manh memilih tinggal di kuburan.
Ia ingin tetap bisa tinggal berdekatan dengan jasad sang suami yang telah dikremasi dan dikuburkan.
Bagi Manh, dosa jika dia meninggalkan suaminya sendiri kendati sudah meninggal.
Di siang hari, Manh akan memasak dan makan sendirian di gubuknya.
Sore harinya, Manh berkeliling menjual tiket lotre.
Tak lupa ia mengunjungi makam sang suami dan membakar dupa.
Ketika ditanya apakah tidak takut tinggal di kuburan, Manh memberikan jawabannya.