TRIBUNJATENG.COM, PATI - Puluhan klub yang terbagi dalam kelompok umur 13 dan 15 mengikuti kompetisi sepakbola usia dini Safin Cup 2024. 

Puluhan tim ini bertanding di Stadion Gelora Soekarno Mojoagung, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, 20-24 Juni 2024. 

Pembukaan turnamen berlangsung meriah dengan parade tim peserta yang diiringi lantunan gamelan dan tarian tradisional, Kamis (20/6/2024).

Seremoni pembukaan ditandai dengan pelepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian.

Hal ini sesuai dengan tema kompetisi ini, yakni "Pati Cinta Damai".

Pembina Yayasan Safin Bina Bangsa sekaligus tuan rumah turnamen, Saiful Arifin, mengatakan bahwa kejuaraan ini digelar dalam rangka memperingati bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno. 

"Ajang ini sudah kami rancang dua sampai tiga bulan lalu. Tentunya kami memperingati bulan Bung Karno dengan kejuaraan ini. Kami undang tim dari berbagai kota di Indonesia," jelas dia.

Terkait tema Pati Cinta Damai, pria yang akrab disapa Safin ini menjelaskan, pihaknya ingin menunjukkan bahwa Kabupaten Pati secara umum merupakan wilayah yang damai dan aman untuk dikunjungi. 

"Pati kan luas sekali, ada 21 kecamatan dan 401 desa. Di dalamnya banyak hal positif. Masyarakat Pati juga plural sekali. Kedatangan tim dari berbagai daerah ini kami sambut dengan baik untuk membuktikan bahwa Pati cinta damai," terang Mantan Wakil Bupati Pati ini.

Safin menambahkan, pihaknya juga hendak menunjukkan bahwa Pati memiliki fasilitas sepakbola yang mumpuni.

Gelora Soekarno Mojoagung yang jadi tuan rumah turnamen memiliki tujuh lapangan berjajar yang menjadi training ground bagi para siswa Safin Pati Sports School (SPSS).

Dia menambahkan, turnamen pembinaan usia dini yang dia proyeksikan bakal sebesar "Gothia Cup Swedia" ini akan rutin digelar setiap tahun.

"In syaa Allah akan kami adakan setiap bulan Juni dalam rangka Bulan Bung Karno," kata Safin.

Sebelumnya, lanjut Safin, pihaknya juga kerap mengadakan turnamen di berbagai kelompok umur. Namun, turnamen kali ini punya skala yang lebih besar dari biasanya. Tim peserta ada yang berasal dari luar pulau, antara lain dari Kalimantan Timur serta NTB.

"Tujuannya menyatukan anak-anak muda, Bhinneka Tunggal Ika dari Sabang sampai Merauke," tandas dia.