Warga Kudaile Slawi ini pun menuturkan, dirinya tidak merasa keberatan dengan adanya sistem pendaftaran per jalur, tapi Widodo berharap kuota jalur prestasi bisa lebih banyak dibandingkan jalur lainnya.
"Karena sistem PPDB online ini merupakan sistem nasional, maka kami sebagai orangtua menerima apapun hasilnya nanti. Kalaupun nantinya cucu saya tergeser, ya kami siap saja dan mencari sekolah lainnya semisal di swasta," kata Widodo.
Sementara itu, Ketua Panitia PPDB SMPN 1 Slawi Zaki Pratama menerangkan, beberapa ada yang mendaftar langsung ke sekolah karena mengalami kendala titik koordinat terlalu jauh ataupun mengalami masalah jaringan.
Sedangkan untuk pendaftaran dan pembukaan akun sudah dimulai sejak 15 Juni 2024, calon peserta didik mulai mengimput data dan nantinya diverifikasi oleh panitia SMPN 1 Slawi.
Aplikasi berbasis website yang digunakan untuk pendaftaran, yakni ppdb.tegalkab.go.id yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal.
Aplikasi tersebut digunakan serentak se Kabupaten Tegal, untuk pemilihan jalur masuk ke SMP termasuk di SMPN 1 Slawi.
"Pihak sekolah hanya memverifikasi data-data yang masuk. Semisal nantinya terjadi masalah dalam pengimputan data, maka nantinya kami hanya menghubungi siswa yang bersangkutan untuk mengubah data dan mengupload ulang, dan kami verifikasi lagi," terang Zaki.
Masih pada kesempatan yang sama, Kepala SMPN 1 Slawi Mujiarti menambahkan, pendaftaran siswa-siswi baru tahun ajaran 2024/2025 diluar ekspektasi karena jumlahnya membludak sampai 1.138 siswa, padahal kuota yang tersedia hanya 288 siswa.
Kebanyakan yang mendaftar ke SMPN 1 Slawi, menurut Mujiarti mereka yang merasa memiliki prestasi dan memiliki nilai bagus, sehingga meskipun jaraknya jauh bukan di wilayah Kecamatan Slawi mereka tetap akan mendaftar.
"Kuota kami hanya 288 siswa dan ini terbagi menjadi empat jalur, yaitu jalur Zonasi kuota sebanyak 144 siswa, jalur Prestasi sebanyak 72 siswa, jalur Afirmasi sebanyak 58 siswa dan jalur Mutasi atau perpindahan orangtua sebanyak 14 siswa. Pendaftaran terakhir sampai 5 Juli 2024," jelas Mujiarti.