TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - "Saya sudah berusaha nyemil," kata Suwano sopir truk.
Untung kecelakaan yang menimpanya tak memakan korban.
Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, dekat persimpangan Taman Unyil, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Kamis (4/7/2024) sekitar pukul 05.10 WIB.
Truk yang dikemudikan Suwarno bermuatan papan kayu, terguling di jalur menuju arah Kota Semarang, dekat gapura batas kota.
Baca juga: Thariq Sebut 1 Komentar Soal Haji Usia 2 Bulan yang Paling Bikin Ia Malu, Kini Adakan Sayembara
Posisi truk berpelat R1316NE tersebut terguling ke kiri dan melintang di jalan.
Kedua roda depan truk tersebut lepas.
Tampak median jalan di sana hancur sebagian.
Sopir truk, Suwarno (33) mengaku merasa lelah dan mengantuk setelah menyetir truk dari Kebumen sejak Rabu (3/7/2024) malam.
“Bukan rem blong, tapi mengantuk. Tiba-tiba menabrak median jalan sampai terguling ke kiri,” kata dia kepada Tribunjateng.com.
Suwarno sedang dalam perjalanan mengangkut papan kayu menuju ke sebuah gudang di kawasan Krapyak, Kota Semarang.
Dia juga mengaku sempat beristirahat di Ambarawa, namun tidak tidur.
“Sebenarnya saya bareng-bareng dengan truk yang lain, teman saya.
Ngantuknya tidak terasa, padahal saya sudah berusaha nyetir sambil nyemil makanan agar tetap fokus.
Namun saat nyetir seperti hilang kesadaran atau buyar,” imbuh Suwarno.
Dia tidak mengalami luka apapun setelah truk yang dia kemudikan terguling.
Tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Nantinya, papan kayu yang tumpah ke jalan akan dinaikkan ke truk yang lain.
Sedangkan, polisi berupaya mengevakuasi truk yang terguling menggunakan mobil crane.
Truk dievakuasi pada sekitar pukul 07.00 WIB.
Polisi juga memberlakukan contra flow dan kendaraan menuju arah Kota Semarang menggunakan jalur berlawanan arah.
Arus lalu lintas sempat padat merayap di kedua jalur sepanjang sekitar 300 meter.
Selain pecahan komponen truk, terdapat juga solar yang tumpah ke jalan.
Pemadam kebakaran dikerahkan untuk membersihkan jalan dari tumpahan solar tersebut.
Mereka menggunakan bubuk deterjen dan menyemprotkan air agar jalan bersih dari solar dan bisa kembali dilewati kendaraan umum. (*)