TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Karier kepala sekolah di Purworejo, S bisa tamat setelah anggota dewan ikut bereaksi.
S melakukan pelecehan terhadap biduan dangdut Ester saat manggung di Purworejo.
Tak hanya itu kepsek SD itu juga menendang sang biduan hingga terjatuh dan sempat pingsan.
Kepsek S tentu harap-harap cemas karena sanksi sedang menunggu dijatuhkan kepadanya.
Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memanggil sejumlah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) buntut kasus oknum kepala sekolah melakukan pelecehan seksual kepada penyanyi dangdut.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo Muhammad Abdullah menyebut, pihaknya telah memanggil kepala dinas untuk klarifikasi soal kasus yang mencoreng dunia pendidikan tersebut pada Kamis (4/7/2024).
Selain itu, DPRD mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo untuk memberikan sanksi yang tegas kepada oknum kepala sekolah yang melakukan tindakan pelecehan seksual.
“Terkait oknum kepala sekolah yang viral di media sosial maupun di media online terkait dengan kekerasan maupun pelecehan terhadap perempuan, kemarin kita bahas dengan Dindikbud dan DPPPAPMD, utamanya UPT PPA, langkah- langkah yang ditempuh adalah dinas segera melakukan klarifikasi, memanggil yang bersangkutan," kata Abdullah Jumat (5/7/2024).
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo, Muhamad Abdullah mengatakan, selain memanggil kepala Dindikbud Purworejo, pihaknya juga memanggil Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPPPAPMD).
Dalam rapat terungkap, baru-baru ini terjadi pelecehan seksual dan tindak kekerasan terhadap seorang penyanyi yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah.
Abdullah mengatakan, pihaknya juga mendorong untuk memberikan pemeriksaan secara profesional dan kemudian menegakkan aturan sebagaimana PP 24 tahun 2021 terkait disiplin dan etika ASN.
"Harapannya yang bersangkutan tentu diberikan sanksi yang memberikan efek jera, karena yang dilakukan ini sungguh sangat diluar kepantasan sebagai seorang pendidik,” kata Muhamad Abdullah.
Menurutnya, kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Purworejo cukup tinggi. Belum lama ini di Kabupaten Purworejo juga telah terjadi peristiwa bulliying pada anak pelajar ditingkat SMP.
“Yang dilakukan ini sudah kekerasan lo atau bulliying, sehingga kita berharap dengan pemberian sanksi yang bisa memberikan efek jera, tidak akan ada lagi pendidik yang melakukan tindakan- tindakan tercela, yang dapat mempengaruhi psikis para siswanya, yang berakibat karakter yang tidak baik diwaktu- waktu yang akan datang,” ujarnya.
Kejadian itu juga mendapat tanggapan dri Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi Setiabudi pun. Senada dengan Abdullah, menurut Dion, Oknum kepala sekolah tersebut menurutnya harus ditindak tegas agar tidak terulang lagi.
"Bahwa salah satu oknum kepala sekolah di Kabupaten Purworejo terlibat dalam insiden tindak kekerasan dan pelecehan, saya kira harus ditindak tegas, kalau ranah pidana kita serahkan ke pihak kepolisian. Tapi secara administrasi bahwa yang bersangkutan adalah kepala sekolah, saya kira harus ada langkah tegas dari dinas pendidikan," kata Dion.
Dion menyebut, kelakuan oknum kepala sekolah tersebut sudah mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Purworejo. Sehingga ia meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo untuk memberi sanksi yang tepat kepada oknum kepala sekolah tersebut.
"Kami minta dan kami atensi secara khusus Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo untuk memberikan sanksi tegas bagi yang bersangkutan," kata Dion.
Sosok Ester
Penyanyi dangdut di Purworejo bernama Estes Oktavia mengalami pelecehan oleh oknum kepala sekolah dasar (SD) saat menyanyi.
Ester ditendang oleh S, kepala sekolah salah satu SD di Grabag, Purworejo karena menolak dicium.
Namun Ester memilih memaafkan pelaku dan berdamai.
Ester sendiri merupakan sosok penyanyi dangdut yang cukup terkenal di Purworejo.
Dilansir dari akun Instagram pribadinya @ester_oktaviaa, Ester pernag mengikuti kontes musik dangdut Primadona Pantura yang diadakan oleh stasiun TV swasta nasional.
Bahkan Ester berhasil menempati posisi 5 terbaik.
Saat mengikuti ajang tersebut, Ester memakai nama panggung Via Primadona Pantura.
Pedangdut cantik ini juga memiliki sudah memiliki putri cantik yang duduk di bangku TK.
Akun Instagram Ester kini sudah memiliki 98 ribu pengikut.
Selain aktif di Instagram, Ester juga kerap mengunggah video di akun Tiktoknya @esteroctaviani1.
Sebelum ditendang, Ester ternyata sempat mendapat pelecehan dari oknum kepsek sebanyak 2 kali.
Awalnya pelaku mencium Ester dan teman Ester.
Keduanya marah lalu menyuruh pelaku turun.
Namun pelaku kembali naik dan mencium Ester lagi.
Sampai akhirnya ia emosi dan memukul pelaku.
Pelaku S yang emosi naik lagi ke panggung lalu menendang Ester sampai pingsan.
S pun mengaku pasrah mendapatkan sangsi dari Dinas Purworejo Kabupaten Purworejo.
Sementara itu, Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo sudah memanggil Depala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) untuk klarifikasi soal kasus yang mencoreng dunia pendidikan itu.
“Terkait oknum kepala sekolah yang viral di media sosial maupun di media online terkait dengan kekerasan maupun pelecehan terhadap perempuan, kemarin kita bahas dengan Dindikbud dan DPPPAPMD, utamanya UPT PPA, langkah- langkah yang ditempuh adalah dinas segera melakukan klarifikasi, memanggil yang bersangkutan," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kab Purworejo, Muhammas Abdullah Jumat (5/7/2024).
DPRD juga meminta pelaku dikenakan sangsi.
“Harapannya yang bersangkutan tentu diberikan sanksi yang memberikan efek jera, karena yang dilakukan ini sungguh sangat diluar kepantasan sebagai seorang pendidik,” kata Muhamad Abdullah
(*)
Baca juga: Inilah Sosok S Kepala Sekolah Dasar di Purworejo Tendang Biduan Dangdut Karena Menolak Dicium