Termasuk ke depan, Mbak Ita akan melakukan komunikasi intens terkait upaya menekan angka putus sekolah dengan Pemprov Jateng.
"Mungkin di luar sana masih ada Vita-Vita lainnya yang harus ditangani dengan kolaborasi," pungkasnya.
Baca juga: Pasien RSUD Tugurejo Semarang Kini Sudah Bisa Cek Ketersediaan Tempat Tidur Kosong Secara Mandiri
Baca juga: Segini Jumlah Tali Asih yang Diberikan Trans Semarang ke Keluarga Wildan Rochmawati Mahasiswi Unnes
Sementara itu, Warsito, ayah dari Vita Azahra bersyukur putri semata wayangnya kini mendapat perhatian dari orang nomor satu di Kota Semarang.
"Terima kasih Ibu Wali Kota Semarang yang sangat luar biasa pada Jumat berkah ini, semoga semua diberikan kesehatan dan keridaan Allah SWT karena membantu kami yang membutuhkan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, seorang calon siswi bernama Vita Azahra di Kota Semarang terancam tak bisa sekolah lewat jalur afirmasi lantaran terkendala data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS Kementerian Sosial.
Orangtuanya, Warsito (39) dan Uminiya (42) hanya bekerja sebagai tukang pijat di rumah kontrakan kecil di Jalan Gondang Raya Tembalang.
Seharusnya, dengan kondisi keluarga Vita Azahra masuk kategori P1 (miskin ekstrem), tetapi pada DTKS Kementerian Sosial tercatat sebagai P4 (rentan miskin).
Kriteria yang masuk dalam sistem PPDB 2024 pada jalur afirmasi hanya tiga yaitu P1 (miskin ekstrem), P2 (sangat miskin), dan P3 (miskin).
Karena itulah yang membuat Vita Azahra gagal mendaftar PPDB. (*)
Baca juga: Ayu Ting Ting Protes Tak Terima Dituding Suka Bongkar Aib Mantan, Tuntut Ivan Gunawan Klarifikasi
Baca juga: KATA-kata Dico M Ganinduto Ditugasi Airlangga Hartarto di Pilkada 2024, Bukan Jateng Apalagi Kendal
Baca juga: Langkah Rektorat Hadapi 2 Kasus Dugaan Pelecehan di UMS Solo: Masih Proses Investigasi Internal
Baca juga: KPU Jateng Ajak Seluruh Satker Publikasikan Kegiatan Pilkada 2024 Demi Tingkatkan Citra Lembaga