Berita Regional

Diduga Salah Sasaran, 2 Debt Collector Aniaya Nasabah Yang Rutin Bayar Cicilan

Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zaky Imam Pamudi (kanan) didampingi kuasa hukumnya usai dimintai keterangan penyidik di Polsek Kalidoni, Minggu (14/7/2024).

TRIBUNJATENG.COM - Sedikitnya dua orang debt collector diduga melakukan penganiayaan.

Korban bernama Zaky Imam Pamudi (20) yang mengalami luka cakaran serta pukulan akibat pengeroyokan tersebut.

Peristiwa itu terjadi saat korban dalam perjalanan usai membongkar tenda di kawasan Mata Merah.

Baca juga: Nasib Apes Debt Collector Diteriaki Rampok saat Hendak Ambil Mobil Nunggak Cicilan

Peristiwa tersebut terjadi pada 28 Juni 2024 sekitar pukul 13:15 WIB yang saat itu korban Zaky dengan membawa mobil pick up Grand Max baru selesai membongkar tenda kemudian dihadang empat buah mobil.

Atas kejadian ini, korban telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kalidoni dan sudah menjalani pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya.

"Pagi saya dan teman saya pergi untuk membongkar tenda di Mata Merah dan setelah pembongkaran di Jalan ada yang membuntuti mobil yang saya bawa," kata Zaky, Minggu (14/7/2024).

Setiba di Jalan Mayor Zen, dekat Simpang Mata Merah dua orang debt collector turun dari salah satu mobil dan langsung menghampirinya.

Sempat terjadi aksi tarik menarik dan pemukulan karena terlapor hendak merampas kunci mobil.

"Saya disetop, terus ada dua orang di kiri dan kanan masuk ke dalam mobil dan pukul perut saya, mereka mau ambil kunci mobil. Kami tarik-tarikan dan ribut mulut di lokasi. Ditangan sempat ada luka bekas cakar akibat tarik-tarikan," katanya.

Aksi keributan dan perkelahian tersebut terhenti ketika bos Zaky tiba di lokasi untuk melerai perkelahian tersebut. 

"Waktu diperjalanan pas dibuntuti, saya telpon bos soalnya curiga ada mobil yang mengikuti dari belakang. Makanya pas dia tiba terjadi keributan lagi dan kami dilerai," katanya.

Dari keterangan yang diperoleh, mobil tersebut tinggal 7 bulan lagi akan lunas dan rencananya bakal dilunasi oleh pemiliknya.

Namun, karena sales yang tempat biasanya berkomunikasi soal mobil tersebut menghilang, membuat pemilik tersebut kebingungan mau dibayar ke siapa.

Selain itu, pemilikpun merasa heran kenapa mobil tersebut dicari, padahal pemilik tak merasa ada tunggakan.

Sehingga diduga aksi tersebut salah sasaran.

Halaman
12

Berita Terkini