TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Dini hari itu itu H (28) mengetuk rumah kerabatnya untuk mengungsi.
Menahan sakit, ia merangkak sejauh 200 meter dari rumahnya sendiri menuju rumah kerabat.
Sayang nyawa H tak tertolong.
Ia meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Kasus Prostitusi Online, Mucikari Jual Mahasiswi Rp 5 Juta Sekali Kencan, Ditawarkan Lewat WA
Baca juga: Israel Makin Membabi Buta, Indonesia Kutuk Keras Pembantaian di Kamp Pengungsi Al-Mawasi Gaza
H meninggal, diduga akibat dianiaya suaminya sendiri, R (35), pada Sabtu (13/7/2024) di rumahnya yang terletak di Desa Ketosari, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Sebelum H meninggal, pasangan suami istri tersebut sempat cekcok hingga terdengar oleh tetangga sekitar rumahnya.
Terdengar suara ribut hingga membuat warga sekitar curiga.
Angarahayu (40), salah satu kerabat korban, mengatakan, pasangan tersebut memang sering bertengkar.
Namun, pada malam itu memang terdengar suara pertengkaran hingga jeritan korban.
"Sempat terdengar suara teriakan dan suara benda terlempar. Suara (cekcok)-nya keras sampai ujung bahkan sampai mushala, ada suara jeritan dari yang perempuan," kata Anggarahayu saat ditemui di rumahnya pada Minggu (14/7/2024).
Meskipun curiga, Anggarahayu kemudian mengira hal tersebut hanya cekcok biasa.
Pasalnya, pasangan tersebut sering cekcok hingga terdengar para tetangganya.
"Ya enggak sering banget, tapi beberapa kalilah gitu," kata Anggarahayu.
Setelah cekcok, korban sempat mengungsi ke rumah kerabatnya yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.
Korban sampai kerumah kerabatnya sekitar pukul 01.30 dini hari.
Korban datang kerumah kerabatnya dengan kondisi merintih kesakitan dan merangkak didepan pintu kerabatnya tersebut.
"Datang sekitar setengah dua malam, datang dalam kondisi menangis," kata Sri Inah (42), pemilik rumah tempat korban mengungsi, saat ditemui dirumahnya pada Minggu (14/7/2024).
Awalnya Sri Inah kaget mendengar ketukan pintu pada malam hari.
Ketika dibuka ternyata korban sedang kesakitan di bagian tengkuk dan pinggang.
"Sampai sini mbrangkang (merangkak) dan mengeluh sakit," kata Sri Inah.
Mengetahui hal tersebut, kemudian Sri Inah bertanya kepada korban tentang apa yang dialaminya.
Korban pun sempat menjawab bahwa ia dianiyaya oleh suaminya berinisial R (35).
"Saya sempat tanya katanya dihajar suaminya," kata Sri Inah.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Purworejo AKP Catur Agus Yudo Praseno menjelaskan, terduga pelaku penganiyaan sudah ditangkap beberapa saat setelah istrinya H (28) dinyatakan meninggal.
"Sudah kita amankan," kata AKP Catur Agus Yudo Praseno saat dikonfirmasi pada Minggu (14/7/2024).
Sebelumnya, Kepala Desa Kertosari Aji Prastyo mengatakan, kejadian ini bermula saat dirinya menerima telepon dari warga sekitar pukul 05.00 WIB.
Ia diminta untuk mengantarkan H kerumah sakit.
Saat ditemukan warga, wanita tersebut sudah dalam kondisi lemas di rumah saudaranya.
Kemudian ia dan warga mengantar korban ke RSI Loano.
"Pagi tadi saya ditelpon Pak Kadus diminta antar warga ke rumah sakit, habis itu saya pulang, terus dikabari kalau korban sudah meninggal," kata Aji Prasetyo saat dihubungi usai kejadian.
Korban meninggal beberapa saat setelah mendapatkan penanganan di rumah sakit.
Aji menyebut, saat ditemukan warga, korban sedang merintih kesakitan.