Penemuan Mayat Wanita Bertato

Kutil di Jari Bikin Kuswanto Yakin Mayat Wanita yang Ditemukan di Demak Adalah Anaknya

Penulis: Rezanda Akbar D
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas membawa jenazah perempuan misterius yang sudah di dalam peti 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Kuswanto, warga Ambarawa, Kabupaten Semarang hanya bisa bermuram saat mengetahui anaknya ditemukan meninggal di Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak.


Terlihat dari sorotan mata yang berkaca-kaca dengan gerak tubuh yang lemas, Kuswanto datang ditemani bersama rombongan Polsek Ambarawa, melihat kondisi anaknya untuk yang terakhir kali usai tak bertemu satu setengah bulan lamanya.


Identitas wanita muda bertato kupu-kupu yang ditemukan di kebun pisang Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak terbongkar setelah ayahnya datang dengan ditemani anggota Polsek Ambarawa.


Wanita yang ditemukan tak bernyawa di kebun daerah Guntur Demak adalah Anna Setiyani berusia 15 tahun warga Ambarawa, Kabupaten Semarang.


Awal Kuswanto mengenali, setelah melihat langsung adanya kutil yang ada di jari Anna Setiyani. 


Kuswanto tak menyangka putrinya ditemukan meninggal secara tragis. Sebelumnya, dia mengaku sudah hilang kontak dan berupaya mencari keberadaannya putrinya yang menghilang selama satu setengah bulan.


"Saya hilang komunikasi sama anak saya sampai satu setengah bulan, awalnya dia pamit untuk sholawatan, kemudian tidak ada kabar juga gak kontakan," katanya, saat dihubungi Tribunjateng, Jumat (19/7/2024).


Sebelum kepergian anaknya, Kuswanto menceritakan perubahan sifat anaknya yang kalem menjadi mudah emosi.


Perubahan emosional itu, Kuswanto duga usai berkenalan dengan seseorang teman di jejaring media sosial facebook. 


Sebelum meninggalkan rumah, Kuswanto sempat berselisih paham untuk menegur karena putrinya membuat tato ditangan. 


Padahal putrinya cenderung sering menghabiskan waktu di rumah bersama kakak kandungnya, pihaknya menduga putrinya kabur meninggalkan rumah bersama teman di facebook tersebut. 


"Tato baru itu yang ada di tangan, kalau tato baru di dada saya tidak tahu, saya berharapnya pelaku segera ditangkap dan cepat diadili," ujarnya.


Jenazah putrinya yang meninggalkan rumah satu setengah bulan akhirnya dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan. 


Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi menjelaskan korban sebelumnya pergi dari rumah orang tuanya selama satu setengah bulan bersama temannya. 


Saat ini polisi pun sudah memintai keterangan saksi rekan korban tersebut agar kasus segera terungkap. 


"Dan pada saat keluar itu bersama dengan teman yang berada di wilayah lain. Kebetulan berdua dengan temannya dan saat ini sudah kita mintai keterangan terhadap teman korban," ungkapnya.


Sebelumnya, Usai dilakukan otopsi pada tubuh mayat perempuan misterius, ditemukan tergeletak di kebun Desa Trimulyo Kecamatan Guntur Demak, pihak kepolisian menemukan beberapa bekas luka penganiayaan pada tubuh korban.


Adanya beberapa bekas luka tersebut, didominasi dari tumbukan benda tumpul, selain itu juga ditemukan bekas sulutan rokok pada pundak belakang korban.


"Untuk luka tumbukan benda tumpul, di kepala bagian belakang sebelah kiri, terus mata sebelah kiri, rahang, dada, dan di pundak belakang ada sulutan rokok," ujar Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi dihubungi Tribun Jateng, Kamis (18/7/2024).


Terkait penyebab kematian pada mayat perempuan itu, sambung AKP Winardi, yakni kerusakan pada tengkorak yang menyebabkan kerusakan pada otak.


"Juga karena benturan benda tumpul, pecah pada bagian tengkorak sehingga menyebabkan kerusakan pada otak. Itu yang menyebabkan kematian pada korban," jelas AKP Winardi.


Untuk saat ini pihak kepolisian, masih melakukan pencarian asal-usul, dari daerah mana mayat perempuan misterius itu berasal.


Kendati demikian, pihaknya menyebarkan ciri-ciri yang menonjol kepada korban di media sosial.

 


Adapun ciri-ciri korban dari pemeriksaan otopsi masih berusia belia, dengan rentan umur 12-17tahun.


Saat ini pihak kepolisian masih berupaya melakukan pendalaman kasus temuan mayat wanita bertato dengan motif kupu-kupu.


AKP Winardi mengatakan saat ini pihaknya, masih berfokus mengungkapkan identitas dari korban terlebih dahulu, serta mengejar pelaku.


Adapun yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian yakni, mengambil keterangan dari saksi-saksi warga sekitar yang menemukan mayat tersebut.


Untuk ciri-ciri fisik korban, tinggi badan 159cm terdapat tato pada bagian lengan, untuk bagian dada kiri yakni kupu-kupu dan tulisan Anggra.


"Untuk barang bukti yang kami amankan hanya pada TKP saja, yakni bh warna hitam dan celana dalam warna merah muda milik korban serta kalung," ujarnya.


Dia menambahkan apabila ada yang mengetahui atau mengenali ciri-ciri korban, diharapkan bisa menghubungi Polsek Guntur dengan nomor telepon 085225377100, guna memudahkan penyelidikan.


Seperti sebelumnya diberitakan, temuan jenazah perempuan bertato yang hanya mengenakan pakaian dalam di Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Demak, Rabu (17/7/2024) itu menggegerkan warga sekitar.


Saat ditemukan, jenazah dalam kondisi tengkurap, cukup mengenaskan dengan muka penuh darah dan luka bagian kepala dan punggung, diduga jenazah korban pembunuhan.


Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi mengatakan jenazah ditemukan di kebun Dukuh Sindon Kecamatan Guntur. Pihaknya telah melakukan pengamanan TKP dan olah TKP.


"Korban dibawa ke rumah sakit untuk identifikasi, korban selanjutnya akan dilakukan otopsi," katanya.


Dari olah TKP, AKP Winardi menjelaskan bahwa terdapat ceceran darah di beberapa titik sekitaran lokasi ditemukannya jenazah wanita itu.


Selain itu, di lokasi kejadian juga terdapat lipstik yang diduga milik korban, untuk ciri-ciri pada korban yang menonjol yakni terdapat tato pada tangan dan dada.


"Ciri-ciri ada beberapa tato di tangan dan dada sebelah kiri, gambar mawar untuk di tangan dan kupu pada dada, dari kasat mata ada luka di wajah dan punggung belakang," katanya.


Dari keterangan warga sekitar, Bayang Rofik  mengatakan lokasi kebun tersebut, jarang dilewati oleh warga sekitar.


"Yang menemukan awal itu ibu-ibu mau cari kayu bakar, ya posisinya gitu ga ada yang berani mendekat. Di sini tidak banyak warga yang lalu lalang, ramainya ya dijalan umum situ," ujarnya.

Berita Terkini