Berita Bangladesh

105 Tewas dan Ribuan Terluka Menyusul Demo Berubah Jadi Kerusuhan di Dhaka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di Dhaka Bangladesh pada 18 Juli 2024. Demonstrasi mahasiswa yang berujung kerusuhan mengakibatkan gedung-gedung pemerintah dibakar.

"Pemerintah telah memutuskan untuk memberlakukan jam malam dan mengerahkan militer untuk membantu pihak berwenang sipil," kata sekretaris pers Perdana Menteri Sheikh Hasina, Nayeemul Islam Khan, kepada kantor berita AFP, sebagaimana dikutip dari Aljaazera.

Pada Rabu, 17 Juli 2024, Amnesty International mengecam pihak berwenang di Bangladesh. “Pihak berwenang Bangladesh menggunakan kekerasan yang melanggar hukum terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa dan gagal menjamin perlindungan mereka,” seruan dari gerakan hak asasi manusia internasional tersebut.

“Amnesty International mengutuk keras pembunuhan mahasiswa Abu Sayed dan serangan terhadap pengunjuk rasa reformasi kuota di seluruh negeri,” kata Taqbir Huda, peneliti regional untuk Asia Selatan di Amnesty International.

Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Matt Miller juga mengkritik kekerasan terhadap pengunjuk rasa.

“Kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai merupakan dasar penting bagi demokrasi yang berkembang. Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap pengunjuk rasa yang damai,” kata Miller.

Departemen Luar Negeri sejak saat itu menegaskan keprihatinannya terhadap kekerasan yang terjadi di Bangladesh. (kompas/tribun/aljazeera/afp)

Baca juga: Kalender Jawa Hari Ini 22 Juli 2024 Tanggalan Jawa Senin Kliwon

Baca juga: Politisi Masuk BPK : 75 Calon Anggota BPK akan Ikuti Fit and Proper Test di DPR RI

Baca juga: KPK Panggil Hasto sebagai Saksi Dugaan Korupsi Pembangunan Jalur Kereta, Hasto Bantah Terlibat

Baca juga: Buah Bibir : Wina Natalia Sepakat Rp 500 Juta

Berita Terkini