Berita Nasional

Presiden Jokowi Tak Kunjung Berkantor di IKN, Ini Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (kanan) ketika mendengar pemaparan dari Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kiri) tentang pembangunan _Integrated Renewable Energy Zone_ pertama dan terbesar di Tanah Air atau PLN Hub di pusat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Rabu (5/6).

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Juli 2024.

Namun, rencana tersebut tak kunjung terealisasi.

Hingga pekan keempat Juli 2024, Jokowi belum juga berkantor di IKN.

Baca juga: Pembangunan IKN sudah Menggunakan Dana APBN Rp 80 Triliun

Jokowi menyatakan, kepastiannya berkantor di ibu kota baru itu masih menunggu kesiapan sarana dan prasarana di IKN.

"Saya akan tetap melihat fasilitasnya (di IKN) sudah selesai atau belum, siap atau belum," ujar Jokowi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Jokowi menyebutkan, saat ini air bersih sudah masuk di kawasan IKN. Ketersediaan air sebelum menjadi alasan Jokowi belum berkantor di IKN.

Namun, Jokowi juga menekankan bahwa sarana dan prasarana di IKN harus siap seluruhnya supaya ia bisa menjalankan roda pemerintahan dari IKN.

Mantan wali kota Solo itu mengaku siap menggelar sidang kabinet di IKN asalkan sarana dan prasarananya sudah tersedia.

"Ya kalau sudah siap, kalau kursinya belum ada, bagaimana mau duduk? Masak lesehan, sidang kabinet lesehan," ujar Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi menegaskan tidak mau memaksa agar kesiapan fasilitas berkantor di IKN cepat rampung.

Ia menilai jika dipaksakan justru nanti berisiko menurunkan kualitas bangunan dan interior (rancangan dalam ruangan).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, ia akan berkantor di IKN saat fasilitas fisik maupun penunjang pekerjaan sudah siap.

"Kita tidak mau maksa-maksa yang nanti akan menurunkan kualitas interior ?kualitas bangunan, enggak. Selama itu benar benar siap ya saya akan masuk," kata dia.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi setelah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebutkan bahwa Jokowi akan berkantor di IKN pada akhir Juli 2024.

Heru mengatakan, Jokowi dijadwalkan mengunjungi IKN pada Minggu (28/7/2024) lusa.

Heru menuturkan, salah satu kegiatan yang akan dilakoni Jokowi adalah meninjau dan meresmikan Jalan Tol IKN.

"Ya (Presiden menginap di IKN) satu sampai dua hari. Saya lagi persiapkan ini rapat dengan teman-teman Sekretariat Presiden dan Kementerian PUPR juga mempersiapkan," kata Heru, Rabu (24/7/2024).

 Heru juga menyampaikan bahwa pihak Sekretariat Presiden tengah menyiapkan berbagai furnitur yang akan digunakan untuk Jokowi berkantor di IKN.

Bandara hingga urusan air

Presiden Jokowi berulang kali membeberkan syarat yang harus dipenuhi untuk ia berkantor di IKN.

Saat mengunjungi IKN pada 29 Februari 2024, Presiden menyebutkan bahwa ia akan berkantor di IKN setelah pembangunan bandar udara dan jalan tol rampung.

"Saya menunggu airport-nya jadi, jalan tol-nya jadi. Kalau jalan tol dan airport jadi (baru bisa berkantor di IKN," katanya saat itu.

Pada 5 Juni 2024, Presiden sempat menyatakan sangat optimistis bisa segera berkantor di IKN.

Ketika itu Jokowi menyebutkan proses pembangunan Kantor Presiden di IKN sudah mencapai 80 persen dan perlu ada beberapa tambahan soal interior, eksterior.

"Sangat optimistis untuk berkantor dari sini. Tinggal menunggu sambungan air di Juli nanti,” ungkap Presiden Jokowi, Rabu (5/6/2024).

"Airnya juga kemarin sudah kita resmikan dengan Bendungan Sepaku. Tinggal ini menunggu pompa untuk menaikkan air, kemudian dialirkan ke bangunan, rumah-rumah yang ada di Ibu Kota Nusantara,” ujarnya lagi.

Namun, saat kalender memasuki bulan Juli, belum ada tanda-tanda Jokowi akan ngantor di IKN. Ia beralasan, sarana dan prasarana seperti air, listrik, lokasi kantor belum siap.

"Airnya sudah siap belum? Listriknya sudah siap belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, pindah," ujar Jokowi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

"Sudah (dapat laporan dari Kementerian PUPR), tapi belum (belum siap). Sudah, tapi belum,” katanya lagi.

IKN diguyur hujan

Setelah menyebut sejumlah sarana di IKN belum siap, Presiden Jokowi sempat menyinggung faktor cuaca sebagai kendala untuk ia berkantor di IKN.

Jokowi menyebutkan, hujan yang terus-menerus menyebabkan pembangunan sejumlah infrastruktur sempat terkendala sehingga belum bisa tuntas.

 "Ya melihat itu tadi, kesiapan (infrastruktur dasar) itu. Kalau itu siap (baru berkantor). Kemarin memang targetnya kan Juli, tetapi kan lihat ke IKN, tiap hari hujan terus, hujan deras banget," kata Jokowi.

Kepala Negara mengungkapkan, hujan mengakibatkan banyak pekerjaan yang mundur, misalnya proyek instalasi air yang dikerjakan Kementerian PUPR.

Menurut Jokowi, saat itu instalasi listrik sudah terpasang meski tetap membutuhkan waktu untuk mampu menerangi seluruh IKN.

Tiga hari kemudian, pada Jumat (19/7/2024), Presiden Joko Widodo mengatakan bakal berkantor di IKN begitu ada "lampu hijau" atau kepastian kesiapan.

Namun, mantan Wali Kota Solo itu tak menjelaskan lampu hijau dari siapa yang ia maksud.

"Begitu ada lampu hijau siap, saya akan berkantor," kata Jokowi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Air sudah mengalir

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang juga Plt. Kepala Otorita IKN memastikan aliran air minum telah masuk ke kawasan IKN.

Basuki sudah mengikuti langsung tes pengaliran air dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sepaku menuju Reservoir Induk IKN yang berada di titik tertinggi pada pekan lalu.

Tes ini merupakan bagian penting dalam pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku untuk melayani kebutuhan air minum di Nusantara.

"Ini air minum, bukan hanya air bersih. Air dari keran di apartemen dan rumah di IKN langsung dapat diminum. Kami terus mengecek kualitas airnya sebelum masuk ke reservoir. Kita berharap air minum ini sudah dapat dimanfaatkan pada beberapa hari ke depan," ujar Basuki.

Basuki menjelaskan, setelah pengaliran berhasil, kini tengah dilakukan pengurasan sistem dan jaringan.

Selain itu dilakukan juga monitoring kualitas air dalam jaringan perpipaan untuk menjamin kualitas air minum yang baik sesuai standar kesehatan yang berlaku.

"Diharapkan pada akhir Juli 2024 mendatang, SPAM Sepaku dapat beroperasi penuh melayani persil dan gedung-gedung di IKN," kata Basuki.

SPAM Sepaku terdiri dari IPA berkapasitas 300 liter per detik, pipa transimisi 16 km, reservoir dan pipa distribusi 22 km.

SPAM Sepaku tahap I tersebut nantinya ditargetkan akan melayani Kantor dan Istana Presiden Nusantara, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), markas Pasukan Pengamanan Kepresidenan (Paspampres), kompleks Kementerian Koordinator 1,2,3, dan 4, Amphiteather, Galeri, Service Area, Hunian ASN, Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) dan fasilitas umum lainnya seperti hotel, sekolah, pertokoan dan rumah sakit.

Sebelumnya pada Minggu (21/7/2024), Basuki juga menyaksikan pemasangan bilah terakhir dan tertinggi Selubung Garuda Gedung Kantor Presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Pemasangan itu disebut menjadi tanda penyelesaian Kantor Presiden di IKN. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Deretan Alasan Jokowi yang Tak Kunjung Berkantor di IKN"

Baca juga: Teknologi Modifikasi Cuaca Diterapkan untuk Bantu Proyek Infrastruktur IKN

Berita Terkini