TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus menggencarkan program Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi atau PESIAR untuk memperluas cakupan kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di seluruh wilayah.
Dalam program ini, agen PESIAR diterjunkan ke desa-desa untuk memetakan, mensosialisasikan, serta meningkatkan keaktifan kepesertaan JKN. Di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, empat desa di Kecamatan Tuntang menjadi sasaran penerjunan agen PESIAR, yaitu Kesongo, Lopait, Tuntang, dan Karanganyar.
Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Iftida Yasar, mengatakan bahwa program ini bertujuan memastikan seluruh warga desa ter-cover JKN, baik sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun secara mandiri.
“Warga desa paling mengenal masyarakatnya, sehingga agen PESIAR dari desa karena mereka tahu rumah-rumahnya. Harapannya agen-agen tersebut bisa lebih memperkenalkan program ini dengan masuk ke posyandu, pospindu, dan lainnya,” ungkap Iftida saat acara BPJS Kesehatan Goes to PESIAR di Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, pada Jumat (26/7/2024).
Selain itu, lanjut Iftida, program PESIAR juga dapat membantu merealisasikan capaian Universal Health Coverage (UHC) di daerah. Dari data BPJS Kesehatan per 1 Juli 2024, sebanyak 1.057.458 orang dari total 1.077.912 penduduk di Kabupaten Semarang telah terdaftar sebagai peserta JKN, yang berarti cakupan kepesertaan JKN di wilayah Bumi Serasi sudah mencapai 98,10 persen.
Program PESIAR juga berdampak positif pada penguatan capaian UHC di Kabupaten Semarang. Iftida menyebutkan bahwa PESIAR merupakan kolaborasi antara BPJS Kesehatan dan pemangku kepentingan sebagai implementasi Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Jaminan Kesehatan. Menurutnya, program ini penting untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Desa-Desa Sehat Sejahtera di Indonesia.
“Yang penting juga promotif preventif, bagaimana warga mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat. Saat ini yang paling tinggi sakitnya adalah diabetes dan hipertensi, semua karena gaya hidup dan makanan,” imbuhnya.
Sementara itu, Deputi Direksi Wilayah VI BPJS Kesehatan, Mulyo Wibowo, menargetkan pencapaian UHC di seluruh desa. Namun, efektivitas dan proporsinya akan diperhatikan terlebih dahulu. “Cakupan kepesertaan JKN yang terus bertumbuh harus diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan yang mumpuni,” katanya.
Kerja sama dengan fasilitas kesehatan, baik di tingkat pertama maupun tingkat lanjutan, juga perlu terus dilakukan untuk membuka ruang bagi peserta dalam mendapatkan pelayanan yang mudah. Di Kabupaten Semarang, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 145 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 10 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Selain itu, BPJS Kesehatan terus mengembangkan inovasi berbasis digital untuk memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN.
Kepala Desa Kesongo, Supriyadi, menegaskan komitmennya untuk mendukung Program JKN, termasuk PESIAR. Menurutnya, jaminan kesehatan sangat penting untuk peningkatan kesejahteraan warga. Dia mengimbau seluruh warga Desa Kesongo agar terdaftar sebagai peserta JKN sehingga akses layanan kesehatan semakin terbuka di Desa Kesongo.
“Kami mendukung program ini karena Desa Kesongo menjadi percontohan Program PESIAR. Mudah-mudahan seluruh warga Desa Kesongo 100 persen terdaftar sebagai peserta JKN,” katanya.
Komitmen yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang, Tajudinoor. Menurutnya, salah satu hal krusial dalam pencapaian dan penguatan UHC di Kabupaten Semarang adalah data penduduk. PESIAR sangat membantu Pemerintah Kabupaten Semarang dalam pendataan penduduk yang sudah terdaftar JKN maupun yang belum terdaftar. “Tentunya harus diimbangi dengan kolaborasi antar pemangku kepentingan, misalnya Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan,” ungkapnya.