TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah Masa Khidmat 2024-2029 telah dilaksanakan di auditorium Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Kota Semarang, Sabtu (3/8/2024).
Pelantikan juga dihadiri Pengurus Cabang NU Kabupaten/Kota se Jawa Tengah hingga MWCNU atau tingkat Kecamatan yang mencapai sekitar 2.300 orang.
Berbagai karangan bunga dari instansi maupun perorangan berjejer rapi mulai pintu masuk kampus Unissula hingga ke lokasi acara berlangsung.
Puluhan kendaraan, bus, mobil hingga sepeda motor penuh di area parkir.
Beberapa tokoh penting hadir, mereka antara lain Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, hingga Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana. Para peserta terlihat antre memasuki lokasi acara.
Pengurus PWNU Jawa Tengah yang dilantik sebanyak 60 orang. Mereka terdiri dari kyai pondok pesantren, para gus, akademisi, profesional dan aktivis yang berintegritas dan bertanggung jawab.
Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para pengurus yang dilantik. Semoga dapat melaksanakan amanat mulia dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab dalam membina umat dan memajukan bangsa.
Pengurus diharapkan dapat mengejawantahkan cara berpikir, bersikap dan bertindak guna menjaga marwah organisasi. Ia yakin kepada para pengurus yang baru memiliki komitmen dan dedikasi tinggi untuk melanjutkan perjuangan sebelumnya.
"Kami berharap PWNU Jawa Tengah yang selama ini sudah terus bersinergi dengan pemerintah provinsi Jateng. Ini dapat terus ditingkatkan dan direkatkan dalam hal koordinasi, kebersamaan dan kolaborasi ke depannya," ujarnya.
Memiliki PR untuk memberikan pelayanan dan mensejahterakan masyarakat Jawa Tengah. Di samping itu, pengentasan kemiskinan yang saat ini masih sekitar 10,49 persen perlu diangkat, serta pembinaan keagamaan di lingkungan masyarakat Jateng terus digelorakan sehingga mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat Jateng.
"Kualitas Sumber Daya Manusia merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Kami harapkan dengan SDM unggul dilandasi keimanan kepada Allah, Insyaallah Jawa Tengah akan semakin maju dan mampu menyelesaikan dari berbagai persoalan," ujarnya.
Kepada pengurus hendaknya dapat terus melanjutkan perjuangan dengan berlandaskan Ahlussunnah wal Jama'ah dan kampanyekan ajaran agama Islam yang rahmatan lil 'alamin. Menghargai perbedaan, mengandung nilai-nilai toleransi, keberagaman dan cinta kasih pada sesama manusia sehingga dapat hidup rukun dan damai.
"PWNU Jateng diharapkan menjadi agen perubahan mengajak masyarakat untuk mensukseskan pembangunan di Jawa Tengah. NU saya minta untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan dengan tetap mengedepankan budaya luhur bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila," pungkasnya.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengatakan sejak awal pihaknya telah mencanangkan agenda strategis mendasar, yaitu repositioning dan konsolidasi. Menata kembali kedudukan NU, baik kedudukan NU sebagai satu kesatuan di tengah berbagai macam elemen masyarakat yang lain atau kedudukan dari berbagai macam komponen di dalam NU itu sendiri satu sama lain.
"NU harus berada di atas negara, itu artinya NU harus mendudukan kepentingannya, mengatasi berbagai macam kepentingan parsial yang ada di negara ini supaya NU mampu berkontribusi menyangga keutuhan bangsa dan negara ini. Di bawah negara aja tidak boleh apalagi di bawah partai," ujarnya.