Pihaknya juga melakukan konsolidasi dengan tiga matra utama yaitu matra tata kelola organisasi. Pada 1 Agustus 2024 diluncurkan platform digital untuk persuratan NU yang disebut Digdaya NU (Digitalisasi Data dan Layanan NU). Sehingga di lingkungan NU tidak ada lagi kertas karena semua sudah digital. 

"Penggunaan persuratan platform digital ini harus sudah merata di seluruh cabang Indonesia selambat-lambatnya Desember 2024," ujarnya. 

Kemudian ada matra agenda organisasi yaitu menyangkut rancangan nasional yang terkoordinasi dari pusat hingga daerah. Dalam pleno kemarin pihaknya telah mengesahkan rencana strategis nasional NU sampai tiga tahun kedepan. 

Terakhir matra konsolidasi sumber daya, manusia dan pembiayaan. Termasuk soal konsesi tambang berdasarkan hasil rapat. Dalam sumber daya manusia pihaknya juga sudah membangun desain untuk akademi kepemimpinan nasional NU. 

Pihaknya menyadari bahwa agenda besar ini akan membawa konsekuensi dan konflik karena memperkenalkan hal-hal baru.  Apalagi dengan kondisi sekarang dengan berbagai kepentingan terhadap NU berbagai pihak juga membuat manuvernya sendiri-sendiri. 

"Ada yang terang-terangan kepingin nyapok NU, atau kemarin sudah nyapok mau kita inggati tidak mau, ada yang membangun macam-macam instrumen dan sebagainya. Nah ini semua harus kita hadapi karena ingin seluruh komponen NU supaya menjadi ekosistem yang koheren," pungkasnya. (*)