TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Peringatan Hari Anak Nasional, BBPOM Semarang tingkatkan pengawasan pangan jajanan anak sekolah (PJAS).
Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya mengatakan pengawasan PJAS mempunyai peranan penting dalam pemenuhan asupan energi dan gizi anak usia sekolah.
Oleh sebab itu pengawasan keamanan PJAS dan pembinaan produsen, penjaja serta konsumen harus dilakukan secara terus menerus.
"Melalui program Keamanan PJAS diharapkan dapat berdampak pada penurunan persentasi PJAS yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS), peningkatan perlindungan hak anak untuk memperoleh pangan yang aman dan untuk memperoleh informasi Keamanan Pangan serta adanya perubahan perilaku siswa, orang tua siswa, guru, pedagang pangan dan pengelola kantin," ujarnya saat perayaan hari anak nasional di kantor BBPOM Semarang, Senin (5/8/2024).
Baca juga: WASPADA! Terasi Berpewarna Tekstil Masih Ditemukan di Pati, Ini yang Dilakukan BBPOM
Baca juga: FAKTA Ayah di Pati Rudapaksa Anak Tiri yang Masih SMP, Dilakukan Sejak 2022 Saat Ibu Korban Pergi
Menurutnya, BBPOM hingga tahun 2024 telah melakukan sosialisasi 919 sekolah di 24 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Hasil sosialisasi ada 131 sekolah yang telah memenuhi persyaratan keamanan pangan PJAS dan memperoleh sertifikat sekolah PJAS.
"Dari hasil sampling dan uji pangan jajanan anak sekolah yang dilakukan oleh BBPOM di Semarang di tahun 2024 sampai dengan bulan Juli ini jumlah sampel yang Memenuhi Syarat (MS) kimia sebesar 96,23 persen sedangkan MS mikrobiologi 90,39 persen. BBPOM di Semarang akan terus melakukan pengawasan terhadap pangan jajanan anak sekolah ini supaya semakin terjamin keamanannya," tuturnya.
Dikatakannya, pelaksanaan program PJAS yang berkelanjutan bisa membekali anak dan memberikan informasi Keamanan Pangan. Hal ini bertujuan agar terhindar dari pangan jajanan anak sekolah yang mengandung Bahan Berbahaya seperti formalin, boraks, pewarna tekstil Rhodamin B dan Methanil Yellow.
Tak hanya itu permasalahan lain yang dihadapi saat ini adalah konsumsi Garam, Gula, dan Lemak (GGL) yang berlebihan. Hal itu bisa mengakibatkan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Diabetes Mellitus, darah tinggi dan obesitas.
"Fenomena inilah yang mendorong BBPOM di Semarang bersama dengan lintas sektor untuk terus mengedukasi Masyarakat untuk mengatur pola makan dengan menjaga asupan makanan dan memilih PJAS yang aman untuk dikonsumsi bagi anak – anak," jelasnya.(rtp)