"Kalau kekeringan tahun ini sudah kami rasakan dua bulan lalu, beruntung kami dibantu melalui distribusi air bersih," terangnya.
Pemprov Jateng juga mengakui kekeringan terus meluas, dari 35 kabupaten kota hanya 5 daerah yang tidak berstatus siaga darurat kekeringan.
Dijelaskan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, droping air juga terus dilakukan bersama Pemda kabupaten kota di wilayah terdampak kekeringan.
Ia mencatat sejak akhir Juli droping air bersih dilakukan di 25 kecamatan dan 33 desa di kabupaten kota yang ada di Jateng.
"Total penerima droping air bersih mencapai 26.725 jiwa di 10 kabupaten kota," imbuhnya.
828 Ribu Liter Air Bersih Didistribusikan ke Masyarakat
BPBD Provinsi Jateng mencatat total air bersih yang telah didistribusikan ke sejumlah daerah saat musim kemarau 2024 mencapai 828 ribu liter lebih.
Ratusan ribu liter air bersih tersebut telah disalurkan ke wilayah terdampak kekeringan sejak Mei hingga akhir Juli lalu.
Dikatakan Kepala BPBD Provinsi Jateng Bergas Catursasi Penanggungan, wilayah terdampak cukup besar ada di Kota Semarang, Klaten, Cilacap, Pati, Banyumas, Blora, Grobogan dan Temanggung.
Ia berujar untuk membantu masyarakat, penyaluran air bersih dilakukan oleh Pemprov Jateng beserta sejumlah pihak.
Ia merinci distribusi air bersih terbanyak dilakukan di Kabupaten Klaten dan Cilacap.
"Untuk Klaten mencapai 660 ribu liter dan Kabupaten Cilacap 95 ribu liter," katanya.(*)