Anak-anak sekolah yang indekos di rumahnya jadi korban.
Tak hanya itu, anak perempuan dan menantunya juga terkena pukulan.
"Anak saya ditonjok, kena hidungnya sampai tidak sadarkan diri. Menantu saya juga kena tonjok," jelas Sukati.
Dia menambahkan, dirinya merasa terganggu dengan adanya sound horeg karena dadanya sakit ketika mendengar suara menggelegar.
Tak hanya itu, bangunan rumahnya yang tergolong sudah berumur juga sampai bergetar-getar seperti hendak roboh.
"Rumah saya, kan, bangunan tua. Saya takut ada yang rusak atau roboh."
" Kaca-kaca jendela juga saya lakban semua supaya tidak pecah," kata dia.
Untuk diketahui, atas peristiwa ini, pihak Pemerintah Desa bersama TNI-Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah memediasi Sukati dengan perwakilan panitia.
Lewat mediasi ini, terjadi kesepakatan damai. Pihak panitia menyampaikan permohonan maaf.
Sebaliknya, pihak Sukati menyatakan memberi maaf dan tidak akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Dengan adanya mediasi, permasalahan bisa selesai. Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) juga tetap kondusif," ucap Kapolsek Margoyoso AKP Joko Triyanto. (mzk)