Namun, beberapa pesaing Airlangga menyatakan mundur dari pencalonan Ketum Golkar. Setelah melalui drama pemilihan Ketum Golkar periode 2019-2024, Airlangga resmi terpilih menjadi Ketum Golkar secara aklamasi dalam Munas ke-10 Partai Golkar pada 4 Desember 2019.
Peringkat Kedua
Di bawah kepemimpinan Airlangga, Golkar konsisten berada dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sejumlah kader Golkar pun masuk ke dalam kabinet Jokowi, tak terkecuali Airlangga. Pada Pemilu 2019, Airlangga sukses mempertahankan posisi Golkar di tiga besar dengan raihan suara 17.229.789 suara (12,31 persen).
Namun, perolehan suara Golkar pada Pemilu 2019 sedikit turun dibandingkan Pemilu 2014 yang meraup 18.432.312 suara (14,75 persen). Suara Golkar kemudian naik secara signifikan pada Pemilu 2024 yang digelar pada Februari lali.
Airlangga sukses membawa partai berlambang pohon beringin itu menempati peringkat kedua, dengan raihan 23.208.654 suara (15,29 persen). Angka tersebut jauh mengungguli Partai Gerindra yang diketuai oleh presiden terpilih Prabowo Subianto yang meraup 20.071.708 suara (13,22 persen).
Harta Rp 454 Miliar
Airlangga Hartarto lahir pada 1 Oktober 1962 di Surabaya, Jawa Timur. Dia merupakan anak kedua dari pasangan Ir. Hartarto Sastrosoenarto dan R. Hartini Soekardi. Ayahnya adalah seorang menteri di masa Orde Baru.
Meski lahir di Surabaya, Airlangga menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kolese Kanisius Jakarta, dan lulus pada 1981.
Selepas lulus SMA, Airlangga kemudian kuliah di Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan lulus pada 1987. Setelah itu, Airlangga melanjutkan pendidikan tinggi ke Monash University Australia, dan mendapat titel MBA pada 1996. Setehun setelahnya, Airlangga meraih gelar Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne.
Sebagai anak menteri, Airlangga mengawali karier sebagai pengusaha. Dia berbisnis di berbagai lini seperti bidang agraria (pupuk) melalui PT Graha Curah Niaga. Lalu di bidang alat berat melalui PT Jakarta Prime Crane, serta PT Bisma Narendra.
Airlangga juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Sorini Corporation Tbk. Airlangga juga dikenal aktif dan pernah menjabat Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan Sekretaris Jenderal ASEAN Federations of Engineering Organizations (AFEO).
Airlangga pernah menjabat sebagai anggota DPR periode 2009 sampai 2014 dari daerah pemilihan Jawa Barat V.
Dia diangkat menjadi Menteri Perindustrian pada 2016 menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura. Pemerintahan Puncaknya adalah Airlangga terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 sampai 10 Agustus 2024.
Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK tahun 2022, Airlangga mempunyai harta sebesar Rp 454 miliar.
Dia tercatat mempunyai aset tanah dan bangunan sebesar Rp 113,9 miliar. Aset itu tersebar di Jakarta Selatan, Gianyar, Australia, Manado, dan Bogor. Sedangkan nilai kas dan setara kas Airlangga mencapai Rp 335 miliar.
Airlangga juga mempunyai 5 mobil dengan nilai mencapai Rp 2,5 miliar. Kendaraan itu terdiri dari sedan Jaguar, Toyota Vellfire, Toyota Land Cruiser 200, dan 2 unit Toyota Kijang Innova. Dia juga tercatat mempunyai harta bergerak lainnya sebesar Rp 573.500.000, surat berharga senilai Rp 54.941.266.702, dan harta lain sebesar Rp 9.998.677.350.