Gus Fahrur menilai, penggunaan hijab tidak mengganggu dan mengurangi estetika dari anggota Paskibraka.
Selain itu, jilbab juga tidak mengurangi kekompakan yang menjadi hal substantif dalam Paskibraka.
"Seharusnya penggunaan hijab bukan halangan untuk berprestasi dan berkreasi," ucapnya.
Jika dinilai tak sesuai estetika, Gus Fahrur meminta agar panitia pelaksana mengundang desainer agar kostum Paskibraka bisa lebih inklusif dan tidak diskriminatif. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PBNU Minta BPIP Koreksi Aturan Larangan Jilbab bagi Paskibraka"